TABLOIDELEMEN.com – Sebanyak 12 altet penyandang disabilitas yang tergabung dalam National Paralympic Committee (NPC) Indonesia Kabupaten Purbalingga terus mempersiapkan diri menghadapi kejuaraan provinsi (Kejurprov) NPCI Jateng di Solo, 25-27 Oktober 2022.
Mereka akan turun dalam lima cabang olahraga yakni panahan (1 atlet), atletik (5), catur (2), tenis meja (3), dan renang (1).Purbalingga rencananya mengikuti lima cabang olahraga dari delapan yang dipertandingkan.
“Kami berharap atlet Purbalingga akan bisa Berjaya di kejurprov 2022 ini. Apalagi dua atlet Purbalingga masing-masing Kholid Karsim (panahan), dan Iqbal Rizqi Pratama (atletik-lari) pernah meraih medali emas di ajang Perpanas 2021 di Papua,” kata Ketua NPCI Kabupaten Purbalingga, Hendrat Sularko Hendrat saat acara pelepasan atlet di rumah makan Opera Steak Purbalingga
Hendrat mengakui untuk mendampingi dan melatih atlet penyandang disabilitas memang butuh perhatian khusus dan penuh kesabaran. Apalagi beberapa atlet berasal dari desa pelosok dan dari keluarga kurang mampu.
“Kami harus meyakinkan para atlet, meyakinkan orang tuanya agar mendukung anak-anaknya untuk tampil dalam kegiatan NPCI, termasuk dalam berbagai event dan kejuaraan,” kata Hendrat.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Purbalingga, Prayitno mengatakan, dari 12 atlet yang terpilih, pihaknya yakin merupakan atlet-atlet terbaik dan akan mampu membawa nama baik Purbalingga di kancah Jawa Tengah.
“Apalagi, dua atlet dari Purbalingga yakni dari cabang olahraga panahan dan atletik, pada Perpanas tahun 2021 mampu mewakili Jawa Tengah dan mampu meraih medali emas,” kata Prayitno.
Prayitno meminta kepada official, pendamping atlet, serta para atlet itu sendiri untuk saling memotivasi dan memelihara kebersamaan selama bertanding di Solo.
“Atlet-atlet dari Purbalingga merupakan putera-puteri terbaik yang telah siap berkompetisi. Selalu jaga semangat dan rasa percaya diri. Tidak perlu takut kalah, karena atlet Purbalingga memiliki potensi yang besar untuk meraih prestasi,” kata Prayitno.

Bagi saya yang juga seorang ibu rumah tangga, menulis dapat dijadikan media terapi. Berbagi cerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan kebosanan.
Baca update artikel lainnya di Google News