Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia
Ka Dindikbud Purbalingga Tri Gunawan Setyadi dalam sambutnya menegaskan pentingnya OPSI dalam membangun budaya ilmiah dan daya nalar kritis di kalangan pelajar.
Tahun lalu hanya 45 proposal yang lolos. Tahun ini meningkat menjadi 103 tim.
Ini menunjukkan bahwa minat dan keseriusan siswa dalam dunia penelitian semakin tumbuh.
“Harapannya, dari 103 ini, ada yang mampu menembus tingkat nasional. Saya mengapresiasi atas meningkatnya animo dan partisipasi siswa dalam kegiatan penelitian ilmiah ini,” katanya.
Tri Gunawan menekankan bahwa OPSI menjadi ajang yang sangat bergengsi.
Karena bukan hanya mengukur kemampuan akademik siswa, tetapi juga mengembangkan daya berpikir kritis, kreativitas, dan inovasi.
“Saya mengajak seluruh peserta untuk menjadikan kondisi sekitar sebagai inspirasi penelitian,” katanya.
Ia juga mengajak para peserta untuk melihat kondisi alam dan lingkungan sekitar.
Banyak sekali fenomena yang bisa menjadi bahan penelitian dengan bimbingan dari para guru agar mampu mengamati, menganalisis, dan menuliskannya secara sistematis.
“Dengan semangat yang sama, mari kita bimbing anak-anak agar mereka tidak hanya menjadi peserta lomba, tapi menjadi peneliti muda yang bisa bersaing di level regional, provinsi, hingga nasional,” tutupnya.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News