Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung bertemu dua perguruan tinggi Jepang, Chubu Gakuin University dan Chubu Gakuin College, dan telah menghasilkan penandatangan Nota Kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU) metode pengajaran permainan angklung bagi siswa disabilitas di Jepang
“Angklung merupakan warisan budaya milik Indonesia yang sudah diakui UNESCO sejak 2010 lalu. Tugas bersama kita semua mempertahankan eksistensi angklung dengan terus mempromosikannya di berbagai belahan dunia,” kata Duta Besar RI, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, Heri Akhmadi di Ruang Serba Guna Lantai 9, KBRI Tokyo
Dubes Heri melanjutkan, dalam bidang pendidikan dan kebudayaan, Jepang sangat memperhatikan kebutuhan seluruh warganya, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus.
“Pengembangan dan pengenalan metode bermain angklung pada siswa disabilitas di sekolah Jepang oleh warga Indonesia merupakan kontribusi positif dalam penguatan hubungan Indonesia – Jepang,” terangnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebudayaan UPI, Ayo Sunaryo, menilai kesepakatan ini menghasilkan komitmen bersama tentang implementasi kunjungan pembelajaran dan program gabungan

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News