TABLOIDELEMEN.com – Memakai jilbab harus sebagai bentuk ketundukan Muslimah terhadap perintah Allah SWT
Pemakaian jilbab pada era milenial kini sudah jadi tren. Jilbab harus pula digunakan sesuai syariat dengan tidak memakai pakaian ketat.
Khusus kepada mahasiswa, Isnatin berpesan agar tidak melepas jilbab selepas kuliah.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (UII), Dr Isnatin Miladiyah menegaskan, hal itu bukan berarti mengandung arti sebagai Muslimah harus bersikap eksklusif, tetap tetap mampu dan mau bergaul dengan semua orang, jangan golongan tertentu saja, jadi agen perubahan.
Namun, keindahan dalam berjilbab tidak perlu diindahkan, asal tidak berlebihan.
“Tunjukkan bahwa Islam merupakan rahmatan lil alamin,” kata
Penulis dan konsultan keluarga, Rochma Yulika berpendapat, Muslimah ideal itu yang tidak hanya mengejar karier
Namun memperjuangkan kemanfaatan di masyarakat. Sebagai abidatun lillahitaala, Muslimah harus mampu menjadi hamba yang tunduk.
Baik kepada perintah Allah SWT maupun menjauhi larangan-Nya. Tantangan Muslimah sepanjang massa yaitu berperan sebagai istri dan ibu.
Dia menilai, dalam melakoni peran sebagai istri solihah, jadi sosok yang menjadikan suami sebagai pemimpin.
Sedangkan, sebagai seorang ibu merupakan suatu profesi terlama sepanjang massa karena ibu selamanya akan menjadi seorang ibu.
Sebagai persiapan agar seorang Muslimah mampu melakoni peran dengan baik, dia merasa, perlu aqidah yang lurus.
Ibadah dibagi menjadi mahdhah dan ghairu mahdhah. Ibadah mahdhah adalah ibadah yang memiliki aturan syariat secara pasti, seperti shalat dan zakat.
Berbeda dengan ibadah ghoiru mahdoh yang merupakan amalan yang diizinkan Allah SWT
“Serta, dilandasi niat untuk memperoleh keridhoan-Nya, contohnya adalah berdakwah, silaturahim dan menjenguk orang sakit,” ujar Rochma.
Dia menekankan, seorang Muslimah boleh bekerja asal tidak menyampingkan tugasnya sebagai istri dan ibu.
Niatkan bekerja sebagai ibadah dan uang yang dihasilkan untuk bersosial. Jadi, semakin besar gaji, semakin besar zakat yang diberikan.
Kepada mahasiswa, dia berpesan, sadari keberadaan diri sebagai makhluk Allah SWTMiliki iman yang senantiasa menggenap, berkurang dengan maksiat, bertambah dengan taubat.
“Jadikan Islam dan dakwah sebagai kendaraan menuju Allah SWT dan kemuliaan,” tegasnya.
Penting memiliki semangat belajar yang tinggi dan pantang menyerah, keinginan yang kuat untuk berkontribusi dan berpartisipasi di masyarakat. Selalu menjaga kehormatan diri dalam interaksi serta berusaha menjadi teladan bagi sesama.
“Senantiasa mengukir karya dan prestasi untuk dunia dan akhiratnya,” kata Rochma.

Bagi saya yang juga seorang ibu rumah tangga, menulis dapat dijadikan media terapi. Berbagi cerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan kebosanan.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News