TABLOIDELEMEN.com – Archidendron pauciflorum atau disebut jengkol adalah makanan yang sangat populer di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia
Di Indonesia, biji bulat pipih tersebut bisa langsung dimakan atau diolah menjadi berbagai jenis makanan, seperti semur, sambal goreng, emping, atau sebagai campuran dalam rendang.
Meski lezat, konsumsi jengkol yang terlalu banyak ternyata bisa memicu berbagai masalah kesehatan. Bila dikonsumsi berlebihan, maka bisa mendatangkan efek samping bagi tubuh.
Apa saja bahaya jengkol jika dimakan terlalu banyak? Simak di sini.
Gangguan Kesadaran
Keracunan jengkol yang berat dapat menyebabkan hilangnya kesadaran.
Keracunan asam jengkolat ringan ditandai dengan nyeri pinggang dan nyeri pada perut. Kondisi ini dapat diobati dengan minum air yang banyak serta pemberian natrium bikarbonat hingga gejala hilang.
Pada keracunan asam jengkolat berat, Anda akan mengalami air kemih berwarna merah, tidak bisa berkemih, atau tidak bisa minum. Kondisi ini harus mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Untuk mencegah terjadinya keracunan akibat kebanyakan makan jengkol, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
Hindari mengonsumsi jengkol pada saat perut kosong (sebelum makan) dan/atau jangan disertai makanan/minuman lain yang bersifat asam.
Hindari mengonsumsi jengkol dalam keadaan mentah. Sebaiknya jengkol dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi agar kandungan asam jengkolatnya dapat berkurang.
Jengkol mentah mengandung asam jengkolat lebih banyak daripada jengkol yang sudah dimasak.
Sebelum dimasak, biji jengkol dapat ditanam dahulu di dalam tanah agar kandungan asam jengkolatnya berkurang.
Minum air yang banyak setelah Anda mengonsumsi jengkol.
Jangan mengonsumsi jengkol berlebihan, terutama jika Anda memiliki gangguan ginjal.
Jengkol pada dasarnya baik dan menawarkan sejumlah nutrisi. Akan tetapi, bahaya jengkol bisa muncul bila dikonsumsi berlebihan.
Gangguan Pencernaan
Makan jengkol terlalu banyak bisa berbahaya, karena berisiko menyebabkan keracunan.
Umumnya, seseorang akan menunjukkan gejala keracunan jengkol pada 5-12 jam setelah konsumsi.
Gejala yang timbul dapat berupa nyeri perut, mual, diare, muntah, nyeri saat berkemih, serta adanya darah pada urine.
Jika berlanjut terus, dapat terjadi gagal ginjal yang ditandai dengan tidak keluarnya air kemih atau air kemih yang keluar sangat sedikit.
Banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami keracunan jengkol, di antaranya daya tahan tubuh, keasaman lambung, jumlah jengkol yang dikonsumsi, usia biji jengkol, dan cara memasaknya.
Mengonsumsi biji jengkol mentah dan setengah matang juga diduga berperan dalam terjadinya keracunan jengkol. Pasalnya, asam jengkolat dalam biji jengkol mentah masih dalam keadaan utuh dan aktif.
Penyakit Ginjal
Efek samping jengkol berikutnya, yaitu bisa menyebabkan penyakit ginjal, meski kasusnya jarang.
Gejala awalnya berupa nyeri perut suprapubis dan obstruksi saluran kemih.
Penyebab hal tersebut belum diketahui pasti. Namun, diduga terjadi karena pengendapan kristal asam jengkolat di sistem saluran kemih.
Bau Mulut
Bukan rahasia lagi kalau efek samping makan jengkol akan meninggalkan ‘jejak’ tak sedap di mulut. Tapi, Anda dapat menyikat gigi dan berkumur setelah mengonsumsi jengkol untuk menghilangkan bau mulut tersebut.
Tak hanya itu, makan jengkol juga menyebabkan bau menyengat di urine selama beberapa waktu. Bau yang menyengat tersebut berasal dari kandungan asam jengkolat.
Kerusakan pada Hati
Sebuah penelitian dilakukan pada tikus yang diberikan ekstrak asam jengkolat terus-menerus.
Hasilnya, ternyata pada pemeriksaan histopatologi ditemukan perlemakan hati pada tikus tersebut. Meski demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai temuan ini.
Gangguan pada Jantung
Menurut penelitian, salah satu bahaya konsumsi jengkol terlalu banyak adalah munculnya hipertrofi atau pembesaran jantung.
Kondisi tersebut kemungkinan disebabkan oleh kerja ekstra jantung untuk membersihkan asam jengkolat atau berbagai jenis zat toksik lainnya.
Namun, penelitian tersebut dilakukan pada tikus sehingga belum diketahui efeknya pada manusia.
Gangguan pada Pankreas
Organ pankreas juga tampaknya dapat terpengaruh akibat kebanyakan makan jengkol.
Pankreas adalah bagian tubuh yang tugas utamanya adalah untuk memproduksi hormon insulin, sebuah hormon yang penting untuk metabolisme glukosa.
Terlalu banyak makan jengkol dapat menyebabkan hipertrofi pankreas, yang mengidentifikasikan bahwa pankreas bekerja sangat keras pada konsumsi jengkol. Beberapa jaringan pulau Langerhans pankreas juga terlihat mengalami kerusakan.

Bagi saya yang juga seorang ibu rumah tangga, menulis dapat dijadikan media terapi. Berbagi cerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan kebosanan.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News