Soto Semarang, Ini Sejarah dan Ragam Sajiannya

Soto Bangkong terletak di Jalan Brigjen Katamso nomor 1 telah berdiri sejak tahun 1950. Foto: wonderfulimages.kemenparekraf.go.id
Soto Bangkong terletak di Jalan Brigjen Katamso nomor 1 telah berdiri sejak tahun 1950. Foto: wonderfulimages.kemenparekraf.go.id

Hingga kemudian popularitas soto tersebar ke berbagai daerah dan beradaptasi dengan ketersediaan bahan dasar serta cita rasa yang sesuai dengan masyarakat lokal.

Terdapat beberapa ragam soto di wilayah sekitar, misalnya Soto Kudus, Soto Bangkong, Tauto Pekalongan, Sauto Tegal, dan lain sebagainya.

Mengutip laman p2k.stekom.ac.id, soto Semarang memiliki ciri khas pada kuah yang berwarna bening kecoklatan yang berasal dari perpaduan bumbu sederhana yaitu bawang putih dan kemiri.

Bacaan Lainnya

Penyajian soto semarang biasanya menggunakan mangkuk porselin kecil yang di satu porsinya terdapat ayam suwir, bihun (so’un), tauge, telur rebus dan taburan daun bawang.

Menikmati soto ini dapat berteman dengan nasi. Bisa campur atau terpisah dan ada sedikit perasan jeruk nipis.

Selain itu terdapat lauk pelengkap berupa sate kerang, perkedel kentang, tempe goreng, dan kripik tempe.

Ragam Soto Semarang

1.Soto Bokoran

Soto Bokoran Semarang terletak di Jalan Plampitan nomor 55 telah berdiri sejak tahun 1949.

Warung Soto Bokoran merupakan pelopor Soto Semarang yang sudah berjualan 4 generasi.

2.Soto Bangkong

Soto Bangkong terletak di Jalan Brigjen Katamso nomor 1 telah berdiri sejak tahun 1950.

Saat ini warung Soto Bangkong telah memiliki banyak cabang di di beberapa tempat, bahkan di Jakarta.

Soto ini memiliki ciri khas pada kuah yang bening agak kecoklatan karena ada tambahan kecap.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *