Hingga kemudian popularitas soto tersebar ke berbagai daerah dan beradaptasi dengan ketersediaan bahan dasar serta cita rasa yang sesuai dengan masyarakat lokal.
Terdapat beberapa ragam soto di wilayah sekitar, misalnya Soto Kudus, Soto Bangkong, Tauto Pekalongan, Sauto Tegal, dan lain sebagainya.
Mengutip laman p2k.stekom.ac.id, soto Semarang memiliki ciri khas pada kuah yang berwarna bening kecoklatan yang berasal dari perpaduan bumbu sederhana yaitu bawang putih dan kemiri.
Penyajian soto semarang biasanya menggunakan mangkuk porselin kecil yang di satu porsinya terdapat ayam suwir, bihun (so’un), tauge, telur rebus dan taburan daun bawang.
Menikmati soto ini dapat berteman dengan nasi. Bisa campur atau terpisah dan ada sedikit perasan jeruk nipis.
Selain itu terdapat lauk pelengkap berupa sate kerang, perkedel kentang, tempe goreng, dan kripik tempe.
Ragam Soto Semarang
1.Soto Bokoran
Soto Bokoran Semarang terletak di Jalan Plampitan nomor 55 telah berdiri sejak tahun 1949.
Warung Soto Bokoran merupakan pelopor Soto Semarang yang sudah berjualan 4 generasi.
2.Soto Bangkong
Soto Bangkong terletak di Jalan Brigjen Katamso nomor 1 telah berdiri sejak tahun 1950.
Saat ini warung Soto Bangkong telah memiliki banyak cabang di di beberapa tempat, bahkan di Jakarta.
Soto ini memiliki ciri khas pada kuah yang bening agak kecoklatan karena ada tambahan kecap.

Bagi saya yang juga seorang ibu rumah tangga, menulis dapat dijadikan media terapi. Berbagi cerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan kebosanan.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News