Serulingmas Zoo Banjarnegara Tambah “Warga” Baru, Sepasang Gajah Sumatera

Serulingmas Zoo Banjarnegara
Serulingmas Zoo Banjarnegara

TABLOIDELEMEN.com – Serulingmas Zoo Banjarnegara, menambah koleksi satwa baru dengan kedatangan dua ekor gajah dari Mason Elephant Park and Lodge Bali.

Dua ekor gajah ini, datang ke Taman Rekreasi Marga Satwa (TRMS) Serulingmas dari Bali dengan pengawalan ketat dari Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali, BKSDA Jawa Tengah, dan Kepolisian Resor Banjarnegara pada, Sabtu 29 Oktober 2022.

Sepasang gajah Sumatera ini bernama Roxie (betina) dan Sengwong (jantan), harapannya menambah daya tarik wisatawan jelang libur tahun baru.

Bacaan Lainnya
Montage dibuat

Tak hanya itu, hadirnya gajah ini harapannya menambah edukasi bagi wisatawan yang datang ke Serulingmas Zoo Banjarnegara.

Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) TRMS Serulingamas, Lulut Yekti Adi mengatakan, kedatangan dua ekor gajah ini setelah sebelumnya melalui proses yang cukup panjang. Sehingga, hadirnya sepasang ekor gajah ini membuat dia sedikit lega.

“Kami sudah berupaya mendatangkan dua ekor gajah ini sejak empat tahun lalu. Sebelum kedatangan gajah ini, kami juga sudah mempersiapkan berbagai keperluan lainnya, termasuk kandang dan kebersihan serta keamanannya,” katanya.

Terhambat PMK

Menurutnya, sebenarnya sepasang gajah ini bisa datang lebih cepat, bahkan beberapa waktu lalu sudah akan translokasi dari Bali ke TRMS Serulingamas.

Namun terhambat oleh wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), sehingga tertunda.

“Alhamdulillah, hari ini dua ekor gajah sudah datang,” ujarnya.

Kedatangan dua ekor gajah tersebut, membuat dia optimistis dalam menambah daya tarik wisata dan edukasi bagi masyarakat, sehingga mendongkrak angka kunjungan.

Staf urusan Lembaga Konservasi dan Penangkaran BKSDA Bali, Gede Budianto, menyambut baik upaya Serulingmas dalam memelihara gajah Sumatera yang berusia 30 tahun itu.

“Kami juga ingin berpartisipasi mengembangbiakkan gajah di luar habitatnya, antara lain di Serulingmas Zoo,” katanya.

Harapannya, langkah tersebut dapat menjadi titik upaya konservasi gajah. Terlebih lagi dengan usia yang masih tergolong muda sangat besar kemungkinannya untuk berkembang-biak.

Dalam 14 hari pertama, kedua ekor gajah tersebut dikarantina dan akan cek kesehatan untuk mengantisipasi kemungkinan terjangkitnya virus dan bakteri selama perjalanan Bali-Banjarnegara.

Pengecekan kesehatan, juga oleh TRMS Serulingmas, dengan pendampingan dan pemantauan BKSDA Jawa Tengah.

Sebenarnya TRMS Banjarnegara pernah memiliki koleksi satwa besar tersebut, namun sempat terjadi dua peristiwa yang membuat hewan bertelinga lebar ini mati.

“Peristiwa pertama terjadi pada 2010, seekor gajah mati keracunan. Kemudian pada 28 November 2012 seekor gajah sisanya mati tersengat arus listrik saat renovasi kandang gajah,” katanya.

 

 

Montage dibuat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *