POPTI Purbalingga Serahkan Bantuan untuk 82 Orang Penyandang Thalassemia

Direktur RSUD dr R Goeteng Taroenadibrata, drg Hanung Wikantono saat acara penyerahan dana hibah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Purbalingga tahun 2023, di Joglo Terapung Purbalingga, Minggu 28 Mei 2023. Foto: POPTI Purbalingga
Direktur RSUD dr R Goeteng Taroenadibrata, drg Hanung Wikantono saat acara penyerahan dana hibah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Purbalingga tahun 2023, di Joglo Terapung Purbalingga, Minggu 28 Mei 2023. Foto: POPTI Purbalingga

TABLOIDELEMEN.com – Perhimpunan Orangtua Penyandang Thalassemia Indonesia (POPTI) Kabupaten Purbalingga menyerahkan bantuan uang  transportasi dan lauk pauk kepada 82 orang penyandang Thalassemia (Thaler).

Bantuan ini berasal dari dana hibah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Purbalingga tahun 2023 melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga.

Ketua POPTI) Kabupaten Purbalingga, Akhmad Khamid Supriyono mengatakan, untuk tahun 2023 ini POPTI Purbalingga menerima dana hibah APBD Kabupaten Purbalingga sebanyak Rp.162.000.000.

Bacaan Lainnya

“Kemarin 28 Mei 2023 di Joglo Terapung Purbalingga, kami serahkan semuanya untuk 82 orang Thaler,” katanya di Sekretariat POPTI Purbalingga,  Kamis 8 Juni 2023.

Ia menambahkan, mewakili para orangtua thaler, pihaknya memberikan apresiasi kepada Pemkab Purbalingga yang telah terus mengalokasikan dana hibah kepada para thaler.

“Tahun ini, sudah kali keenam POPTI menerima bantuan melalui Dinkes. Bantuan ini sangat berarti, terutama  untuk pembiayaan tranportasi dan membeli lauk pauk. Karena, untuk seorang thaler, satu bulan harus rutin menjalani tranfusi. Ada thaler yang melakukan 3-4 kali dalam sebulan,” katanya.

Hari Thalassemia Sedunia

Ia mengatakan, sejalan dengan tema peringatan Hari Thalassemia Sedunia tahun 2023, yakni “Sadari, Peduli dan Sebarkan Edukasi untuk Penguatan Layanan Talasemia”.

Pihaknya mengingatkan, Thalassemia ini masih menjadi permasalahan kesehatan di Indonesia.

<yoastmark class=

Pasalnya, selain Thalassemia bisa dibilang belum ada obat yang dapat menyembuhkannya.

Mereka juga pada awalnya tidak menyadari bahwa mereka membawa sifat atau mengalami Thalassemia.

“Maka dari itu, Pemkab Purbalingga bersama POPTI selalu mengedukasi masyarakat untuk melakukan deteksi dini,” katanya.

Ia menjelaskan, deteksi dini itu dengan tahapan pemeriksaan darah.

Skrining sebaiknya lebih dini pada usia remaja atau calon pengantin.

Tujuannya untuk mendeteksi apakah calon ayah dan ibu tersebut memiliki gen pembawa sifat Thalassemia atau tidak.

Lalu, bagi ibu yang sedang hamil juga dapat memeriksakan janinnya secara khusus di dokter spesialis kandungan yang terlatih

Tujuannya untuk mengetahui apakah anaknya akan lahir dengan Thalassemia atau tidak.

“Dengan mengetahui lebih dini maka kita dapat menurunkan kejadian Thalassemia di masa depan dan melahirkan generasi yang bebas Thalassemia mayor,” katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *