Sejarah Hari Kebangkitan Nasional
Sejarah Harkitnas tidak terlepas dari kondisi bangsa Indonesia pasca kemerdekaan.
Tanggal peringatan ini berasal dari momentum lahirnya organisasi pergerakan nasional pertama, Budi Utomo pada 20 Mei 1908.
Peringatan Harkitnas pertama kali pada 20 Mei 1948 dengan merangkul semua partai politik dari berbagai golongan.
Melalui acara peringatan tersebut Soekarno berharap bisa mencegah perpecahan yang sedang terjadi.
Penetapan Harkitnas secara resmi baru 11 tahun setelahnya melalui Keppres Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur.
Makna Hari Kebangkitan Nasional
Penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui makna Harkitnas agar bisa memperkuat rasa persatuan serta semangat membangun bangsa ke arah yang lebih baik.
Untuk itu, berikut makna Hari Kebangkitan Nasional dikutip dari laman RRI:
1.Semangat Perjuangan dan Persatuan
Harkitnas bermakna sebagai semangat perjuangan dan persatuan pahlawan-pahlawan terdahulu.
Masyarakat dapat menjadikan gerakan-gerakan revolusioner para pahlawan tersebut sebagai inspirasi untuk bersatu.
2.Menjaga Semangat Kebangkitan di Era Modern
Saat ini, bangsa Indonesia masih menghadapi tantangan ketimpangan sosial, ketegangan politik, hingga ancaman lingkungan.
Namun, semangat kebangkitan mengajarkan untuk tidak menyerah di hadapan tantangan tersebut.
3.Membangun Bangsa dengan Keberagaman
Harkitnas juga menjadi ajang untuk merayakan keberagaman di Tanah Air.
Keberagaman itu bahkan bisa menjadi kekuatan bangsa untuk terus bersatu dalam membangun negara yang maju.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update artikel lainnya di Google News