Cakupan materi yang diajarkan dari pendidikan dasar sampai menengah tersebut tentu saja berbeda, dari materi yang sederhana hingga yang berbobot.
Materi pembelajaran musik tradisional diajarkan supaya siswa mampu mengidentifikasi jenis, makna dan peranan musik tradisional dalam konteks kehidupan budaya masyarakat.
Selain itu, siswa dapat memahami nilai – nilai yang terkandung dalam musik tradisional baik nilai ekstrinsik maupun nilai intrinsik dan nilai teknis maupun non – teknis.
Kemudian nilai – nilai tersebut dikelola menjadi suatu aktivitas bermusik yang kreatif dan edukatif. Untuk mencapai tujuan belajar tersebut, diperlukan suatu teknik, metode dan pendekatan yang tepat bagi siswa untuk mempelajarinya dengan lebih mudah dan menarik.
Situasi yang dialami pengajar adalah kurangnya respon antusias siswa ketika belajar wawasan musik tradisional jawa dikarenakan instrumen musik tradisional khususnya gamelan tidak tersedia
Sehingga siswa tidak sepenuhnya mampu menunjukkan minatnya untuk lebih mengeksplorasi musik tradisional jawa melalui sarana bermain musik supaya lebih merasakan pengenalan yang mendalam terhadap musik tersebut.
Pembelajaran seni musik
Beberapa ahli telah mencoba mengklasifikasikan minat berdasarkan pendekatan yang berbeda satu sama lain.
Menurut Super & Krites melalui Suhartini (2001:25), minat diklasifikasikan menjadi empat jenisberdasarkan bentuk pengekspresian dari minat yaitu:
- Expressed interest, minat yang diekspresikan melalui verbal yang menunjukkan apakah seseorang itu menyukai atau tidak menyukai suatu objek atau aktivitas,
- Manifest interest, minat yang disimpulkan dari keikutsertaan individu pada suatu kegiatan tertentu,
- Tested interest, minat yang disimpulkan dari tes pengetahuan atau keterampilan dalam suatu kegiatan,
- Inventoried interest, minat yang diungkapkan melalui inventory minat atau daftar aktivitas dan kegiatan yang sama dengan pernyataan.
Menurut Surya (2007:122), minat digolongkan menjadi tiga jenis berdasarkan sebab – sebab atau alasan timbulnya minat yaitu:
- Minat Volunter, adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa tanpa adanya pengaruh dari luar,
- Minat Involunter, adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa dengan adanya pengaruh situasi yang diciptakan oleh guru,
- Minat Nonvolunter, adalah minat yang timbul dalam diri siswa secara terpaksa atau diharuskan. Apabila kedua pendapat para ahli tersebut dikaji sesuai kaitannya terhadap penelitian tentang minat dan hasil belajar, dapat disimpulkan bahwa minat siswa dapat muncul atau dimiliki, secara sadar ataupun tidak, melalui atau tanpa melalui perantaraan.
Apabila seorang siswa mempunyai minat terhadap pelajaran tertentu maka siswa tersebut akan merasa senang dan dapat memberi perhatian pada materi pelajaran yang diikuti
Sehingga menimbulkan dorongan untuk terlibat dalam proses belajar. Hal ini menjadi alasan mengapa begitu pentingnya menumbuhkan minat belajar pada diri siswa.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News