TABLOIDELEMEN.com – Penamaan bulan sebagian berkaitan dengan hari-hari besar yang ada dalam bulan Hijriah, seperti Pasa yang berkaitan dengan puasa Ramadan
Mulud yang berkaitan dengan Maulid Nabi pada bulan Rabiulawal, dan Ruwah yang berkaitan dengan Nisfu Sya’ban saat amalan dari roh selama setahun dianggap dicatat.
Nah, ini Penamaan dalam kalender Jawa, tanggal 1 bulan Jawa, bulan terlihat sangat kecil-hanya seperti garis, ini dimaknakan dengan seorang bayi yang baru lahir, yang lama-kelamaan menjadi lebih besar dan lebih terang;
Tanggal 14 bulan Jawa dinamakan dengan purnama sidhi, bulan terlihat penuh melambangkan orang dewasa yang telah bersuami atau beristri;
Tanggal 15 bulan Jawa dinamakan dengan purnama, bulan terlihat masih, penuh tetapi sudah ada tanda ukuran dan cahayanya sedikit berkurang;
Tanggal 20 bulan Jawa dinamakan dengan panglong, ini dimaknakan dengan seseorang yang sudah mulai kehilangan daya ingatannya;
Tanggal 25 bulan Jawa dinamakan dengan sumurup, ini dimaknakan dengan seseorang yang sudah mulai diurus hidupnya oleh orang lain atau kembali layaknya seorang bayi;
Tanggal 26 bulan Jawa dinamakan dengan manjing, ini dimaknakan dengan manusia kembali ke tempat asalnya lagi.
Sisa hari sebanyak empat atau lima hari melambangkan saat ketika manusia akan mulai dilahirkan kembali ke kehidupan dunia yang baru.

Satu di antara cara untuk mendapatkan hasil menulis yang maksimal adalah dengan melihatnya sebagai sebuah petualangan.
Hanya dengan berpetualangan, saya mengetahui dan menemukan keberagaman materi tulisan.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News