Orang Dengan Gangguan Jika (ODGJ) harus mendapatkan dukungan keluarga terdekat agar pulih kembali.
Karena, pengobatan atau penanganan medis di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) memiliki waktu terbatas yaitu maksimal hanya tiga puluh lima hari. Sehingga selebihnya harus mendapatkan dukungan keluarga. Tujuannya agar ODGJ bisa merasa tidak sendirian untuk menjalani ujian.
“ODGJ harus mendapatkan dukungan dari keluarga agar mereka pulih seperti sedia kala. Hal itu karena pengobatan medis RSJ maksimal hanya tiga puluh lima hari sehingga untuk pemulihan jelas membutuhkan dukungan keluarga,” Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga, Hanung Wikantono saat paparan di Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM), di Gedung Graha Adiguna komplek Pendapa Dipokusumo Purbalingga, Kamis (18 November 2021).
Hanung menyebutkan, ODGJ di Purbalingga berjumlah sekitar 1900-an dengan jumlah paling banyak berada di Kecamatan Kejobong dengan jumlah 199.
“Terbanyak di Kejobong. Kami minta agar tim yang sudah mendapat SK bekerja dengan optimal. Amati sekitar kalau ada yang menunjukan ke arah ODGJ maka segera laporkan,” ujarnya.
Hanung menambahkan, anggaran Dinkes untuk kegiatan penanganan ODGJ masih terbatas yaitu Rp 9 juta untuk satu tahun. Namun, dirinya tidak patah semangat untuk mengurai permasalahan tersebut dengan membuat rencana strategis pada RSUD Goetheng Taroenadibrata serta 22 Puskesmas yang ada di Kabupaten Purbalingga.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News