TABLOIDELEMEN.com – Ngembak Geni harapannya memunculkan semangat baru setelah melakukan perenungan dengan landasan Catur Brata Penyepian sebelumnya.
Hari Raya Nyepi ini merupakan peringatan Tahun Baru Saka berdasarkan penanggalan Saka atau penanggalan Hindu.
Tahun Baru Saka 1945 atau Hari Raya Nyepi 2025 jatuh pada Sabtu 29 Maret 2025.
Tanggal 29 Maret 2025 umat Hindu di Indonesia akan merayakan Hari Suci Nyepi dengan mengusung tema “Manasewa, Madawasewa Mewujudkan Indonesia Emas 2045”.
Tema ini bermakna bahwa melayani sesama/manusia merupakan salah satu wujud pelayanan kepada Hyang Widhi Wasa mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Ngembak Geni (Ngembak Api)
Rangkaian terakhir dari perayaan Tahun Baru Saka adalah Hari Ngembak Geni yang jatuh pada “pinanggal ping kalih” (tanggal 2) sasih kedasa (bulan X).
Pada hari ini Tahun Baru Saka tersebut memasuki hari ke dua.
Istilah Ngembak Geni berasal dari dua kata yaitu nggembak dan geni.
Ngembak dalam bahasa setempat berarti terbuka atau bebas.
Sementara geni berarti api yang mempunyai sifat panas sebagai lambang semangat.
Secara harfiah, Ngembak Geni berarti bebas menyalakan api, yang menandai waktu seluruh umat Hindu di Bali bisa mulai beraktivitas seperti sedia kala.
Adapun pada hari Ngembak Geni harapannya memunculkan semangat baru setelah melakukan perenungan dengan landasan Catur Brata Penyepian sebelumnya.
Selain itu, umat Hindu juga memiliki pegangan untuk mulat sarira atau introspeksi diri.
Sehingga menjadi cemeti untuk menatap masa depan yang lebih baik agar terwujud hidup yang damai (shanti) dan sejahtera (jagadhita).
Hari Ngembak Geni juga menjadi momentum untuk menumbuhkan semangat baru dalam mengarungi hidup dan mencapai kehidupan yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Para pemedek memanfaatkan Ngembak Geni untuk melakukan persembahyangan.
Kemudian melanjutkan dengan pelukatan. Biasanya umat Hindu juga akan melakukan Dharma Shanti pada hari Ngembak Geni.
Mereka akan mengunjungi keluarga, kerabat, dan tetangga untuk saling memaafkan atas segala kesalahan yang telah atau mungkin terjadi sebelumnya.
Umat Hindu melakukan Dharma Shanti dengan keluarga besar dan tetangga, mengucap syukur dan saling maaf memaafkan (ksama) satu sama lain, untuk memulai lembaran tahun baru yang bersih.
Inti Dharma Santi adalah filsafat Tattwamasi yang memandang bahwa semua manusia di seluruh penjuru bumi sebagai ciptaan Ida Sanghyang Widhi Wasa
Untuk itu hendaknya saling menyayangi satu dengan yang lain, memaafkan segala kesalahan dan kekeliruan. Hidup di dalam kerukunan dan damai.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News