TABLOIDELEMEN.com – Ada kuliner yang disebut dengan nasi golong dalam tradisi Mataram.
Nasi golong dibuat oleh raja Mataram yang dibagikan kepada kawulanya.
Nasi golong biasa dibuat saat ritual Adang Sega Tahun Dal yang masih dilaksanakan di Keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Kuliner yang satu ini bukan sembarang kuliner yang bisa dijumpai di tempat-tempat makan.
Tradisi tersebut dilaksanakan tiap delapan tahunan, yaitu saat perayaan Grebeg Maulud Tahun Dal.
Tradisi Adang Sega Tahun Dal diwariskan oleh Sunan Paku Buwono II. Kali pertama digelar pada tahun 1744.
Keraton Surakarta hingga saat ini menggunakan pusaka dalam menanak nasi golong. Pusaka tersebut bernama periuk Kiai Dhuha yang dipercaya sebagai periuk Dewi Nawangwulan dalam mitologi Joko Tarub.
Sementara itu, Keraton Yogyakarta menggunakan pusaka dalam menanak nasi golong. Pusaka tersebut bernama kendil Nyai Mrica.
Sang permaisuri biasanya menanak nasi menggunakan kendil tersebut.
Setelah nasi matang, nasi dari kendil Nyai Mrica lalu ditaruh dalam piring pusaka Kiai Blawong. Sultan Hamengku Bawono X membentuknya menjadi bola-bola kecil.
Itulah kenapa namanya nasi golong.
Nasi golong biasa disajikan dengan lauk sate penthul dan dendeng age, lauk keramat saat Adang Sega Tahun Dal.

Bagi saya yang juga seorang ibu rumah tangga, menulis dapat dijadikan media terapi. Berbagi cerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan kebosanan.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News