Kritik sebagai tradisi berpikir
Dengan demikian, teori kritis memiliki tugas intelektual untuk membongkar kondisi sosial yang dengan cara itu pengetahuan rasional tentang dunia beserta totalitas sosialnya tersibak.
Pandangan Soekarno tidak selesai pada dimensi kritis, akan tetapi melampaui itu.
Tujuan dari perjuangan Soekarno adalah membebaskan rakyat Indonesia dari belenggu ketertindasan dari sistem dunia kapitalisme-imperialisme.
Oleh karena itu, kemerdekaan politik belum menyelesaikan jalan perjuangan pembebasan rakyat Indonesia.
Airlangga sebagai intelektual pendukung ajaran Soekarno menempatkan diri dalam dialog kritis dengan melakukan kontekstualisasi ajaran-ajaran Soekarno dalam semangat zaman kekinian.
Buku ini dapat menjadi kiblat untuk merawat makna api revolusioner dari tradisi awal pandangan kritis ala Indonesia yang fondasinya telah diletakkan oleh Soekarno.
Meskipun proyek pembebasan saat ini memiliki jalannya sendiri, hal itu tidak bertolak dari tabula rasa. Karena Soekarno memiliki misi heroik, yakni menambah tenaga kaum Marhaen.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News