Menyelami Makna Filosofis Lukisan Abstrak Djentot Subechi di Pameran Golong-Gilig

Pengunjung melihat karya Djentot Subechi yang memamerkan 29 lukisan abstrak di Space Art Lantai 3 Perpustakaan Umum Kabupaten Purbalingga, 2-23 Desember 2023. Foto: Mahendra Yudhi Krisnha | tabloidelemen.com
Pengunjung melihat karya Djentot Subechi yang memamerkan 29 lukisan abstrak di Space Art Lantai 3 Perpustakaan Umum Kabupaten Purbalingga, 2-23 Desember 2023. Foto: Mahendra Yudhi Krisnha | tabloidelemen.com

Filosofis Lukisan Abstrak

Djentot Subechi memamerkan 29 karya lukisan abstrak di Space Art Lantai 3 Perpustakaan Umum Kabupaten Purbalingga, 2-23 Desember 2023. Foto: Mahendra Yudhi Krisnha | tabloidelemen.com

Djentot Subechi memamerkan 29 karya lukisan abstrak di Space Art Lantai 3 Perpustakaan Umum Kabupaten Purbalingga, 2-23 Desember 2023. Foto: Mahendra Yudhi Krisnha | tabloidelemen.com

Supriyadi, pemerhati lukisan yang juga Dosen Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengaku mengenal Djentot sejak mahasiswa di Seni Rupa FKIP UNS Surakarta.

“Sejak jadi mahasiswa, Mas Djentot ini sangat rajin dan konsisten berkarya seni rupa. Paling mengejutkan saya sebagal dosennya ialah kekonsistenannya berolah seni. Meskipun Mas Djentot kini berprofesi sebagai pengajar. Saya sempat berdecak kagum akan keuletannya mencari jati diri tentang karakter,” katanya

Seni lukis abstrak berarti sesuatu yang tidak berwujud, tak berbentuk atau niskala.

Bacaan Lainnya

Lukisan ini nampaknya terpengaruh dengan abstrak Kandinsky, yang memaparkan warna kuning hijau merah dan ungu dengan kombinasi lembut.

“Lukisan mas Jentot ini patut mendapat acungan jempol. Ini ekspresi dari dunia hingar bingar penuh kekayaan dan komposisi warna yang harmoni berpadu dengan goresan penegas,” katanya.

Pengunjung pameran, Maharani Hantrini (Rani) dan Nelisa Dwi Isnaeni (Nelisa), siswa kelas 12 MIPA SMA Negeri 2 Purbalingga mengaku kagum melihat lukisan abstrak.

Bagi mereka berdua, seni lukis abstrak merupakan ajakan untuk menjelajahi makna filosofis yang terkandung di dalamnya.

Tentunya, harus membuka diri untuk meresapi dan menyelami pengalaman seni lukis abstrak untuk memperoleh pengalaman yang mendalam tentang lukisan itu.

Seperti lukisan Makutho 1 yang berarti kepala dalam kajian filosofi jawa.

Makutho merupakan puncak tertinggi. Sehingga harus terlindungi, entah dengan topi, blangkon, tudung atau sekedar plastik agar terhindar dari rintik air hujan.

“Dari 29 lukisan itu. Ada satu lukisan yang memerlukan waktu cukup lama untuk memahami maknanya. Lukisan Makutho 1, saya harus memperhatikan dengan seksama dulu,” kata Nelisa.

“Harus fokus dulu ya!. Fokus pada pengalaman estetis dalam lukisan itu. Lama juga sih untuk memahami. Harus terus berganti posisi untuk dapat menyelami makna lukisan itu,” imbuh Rani.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *