Dari Tradisional ke Kontemporer
Seiring waktu, penggunaan batik meluas. Teknik pembuatan batik yang awalnya murni batik tulis, kemudian beradaptasi dengan kebutuhan pasar, membuka ruang bagi batik cap dan printing.
Namun, para perajin tetap mempertahankan ciri khas batik Purbalingga yang menampilkan motif-motif lebih besar, ekspresif, dan berorientasi pada ikon lokal.
Saat ini, batik Purbalingga berhasil merevitalisasi diri. Perajin mengangkat motif-motif baru yang terinspirasi dari kekayaan alam dan budaya kontemporer.
Lahirlah motif Gunung Slamet, Lawa (kelelawar), hingga motif Jenderal Soedirman.
Motif-motif tersebut berhasil menggabungkan nilai sejarah dengan semangat modern, menjadikannya identitas baru masyarakat Purbalingga.
Kisah batik Purbalingga adalah kisah ketahanan. Ia selamat dari terjangan modernisasi dan globalisasi.
Pelestarian dan inovasi yang terus bergulir memastikan, jejak canting para leluhur akan terus terukir, menceritakan riwayat Kota Perwira dari masa ke masa.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News
















