Mengenal Sukardi, Pengrajin Wayang Kertas dan Kulit dari Desa Sangkanayu Purbalingga

Mengenal Sukardi Pengrajin Wayang Kertas dan Kulit dari Desa Sangkanayu Purbalingga
Mengenal Sukardi Pengrajin Wayang Kertas dan Kulit dari Desa Sangkanayu Purbalingga

TABLOIDELEMEN.com – Saat ini, tidak banyak anak muda yang eksis melestarikan budaya Jawa, seperti wayang kulit.

Namun, seorang pemuda asal Desa Sangkanayu Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga

Sukardi, memilih menjadi perajin wayang kulit sebagai jalan hidupnya.

Bacaan Lainnya

Kardi, sapaan akrabnya, menceritakan, mulai tertarik dengan dunia pewayangan saat dirinya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD)

BACA JUGA: Tasdi, Mantan Bupati Purbalingga Bebas Bersyarat, Kok Bisa? Ini Penjelasannya

Saat Klas 4 di SD Negeri 1 Sangkanayu, Kardi melihat pedagang menjajakan permen bergambar tokoh pewayangan di halaman sekolahnya.

Kardi kecil mempunyai keinginan untuk membeli permen, karena tertarik dengan gambar tokoh wayang yang menempel pada gagang permen itu.

Namun, dia tak punya uang saku yang cukup untuk membelinya.

BACA JUGA: Wayang Bawor. Gebrakan Satlantas Polres Purbalingga Sosialisasikan Operasi Keselamatan

Tak patah arang, Kardi diusia belia mencoba membuat wayang dari kertas sampul bukunya yang sudah tidak terpakai.

“Dulu ingin punya wayang, tapi tidak punya uang. Anak kecil kan kalau suka, harus, inginnya terus beli. Karena tak punya uang, ya sudah coba bikin sendiri saja,” tutur Pria kelahiran 6 Februari 1989

BACA JUGA: Melihat dan Belajar Budaya di Umah Wayang Desa Selakambang Purbalingga

Kala itu, Kardi hanya bisa membayangkan tokoh-tokoh pewayangan. Tak ingin salah dalam menggambar tokoh pewayangan. Dia selalu mencermati tokoh-tokoh pewayangan saat ada pagelaran wayang kulit.

Berawal dari situ, Kardi menumpahkan keinginannya membuat wayang dari bahan kertas-kertas bekas yang agak tebal, seperti kalender bekas, kertas karton, dus.

Potongan kertas dibentuk mengikuti tokoh pewayangan. Goresan warna menancap tajam mengikuti pola yang telah dibuatnya.

“Berhasil dan bagus. Senang sekali waktu itu, bisa membuat wayang dari kertas,” kenang Kardi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *