Nampaknya belum cukup lelah, Rr Hendarti setelah sibuk melayani masyarakat desa sebagai Kaur Kesra di Pemerintah Desa Muntang, Kecamatan Kemangkon.
Di tengah keterjangkauan perpustakaan umum yang jauh. Pionir-pionir dari desa muncul menjembatani kebutuhan ilmu masyarakat.
Baca Juga: Keren, BUMDes Kutasari Menyulap Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar Minyak
Adalah Pustaka Bergerak ‘Limbah Pustaka’ yang dikelola oleh Rr Hendarti, mencoba mematahkan anggapan rendahnya minat baca bangsa Indonesia.
Yang unik dari perpustakaan bergerak ini adalah mensinergikan dengan pengelolaan sampah.
Baca Juga:Pramuka Peduli Purbalingga Turun ke Sungai Ponggawa Bersihkan Sampah
Selama perjalanannya ia berkeliling menjadi pojok baca warga, ia juga dengan senang hati menerima sampah anorganik dari mereka. Kemudian tercatat sebagai Bank Sampah.
Dari awalnya yang hanya ada puluhan nasabah bank sampah, kini menjadi 175.
“Sampah anorganik misalnya plastik bungkus, botol plastik minuman. Pertama memilah sampah, menimbang dan mencatatnya. Sebagian bisa sebagai bahan kerajinan. Bisa terjual menjadi uang tabungan nasabah bank sampah,” katanya.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News