Akhir Hayat Jaka Tingkir
Jaka Tingkir memimpin Kerajaan Pajang selama 40 tahun antara tahun 1546 hingga 1587.
Meski ada versi di mana Raden Jaka Tingkir dikabarkan dibunuh oleh Pangeran Benowo I, namun ada juga yang menyebut ia mengundurkan diri.
Selepas turun tahta, Raden Jaka Tingkir menyepi di Dukuh Butuh, Plupuh mengikuti jejak orang tuanya.
Hari-harinya dihabiskan untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, yang tempatnya kini diabadikan menjadi Masjid Butuh.
Jaka Tingkir di makamkan bersama orang tua dan istrinya di Makam Butuh, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen.
Makam ini masih dirawat dan pernah mengalami beberapa kali pemugaran terutama pada masa Pakubuwono X.
Kawasan Masjid Butuh dan Makam Jaka Tingkir juga telah diresmikan sebagai cagar budaya kabupaten Sragen sesuai SK Bupati tahun 2018.
Makam Jaka Tingkir di Desa Butuh hingga kini masih digunakan oleh para petinggi Keraton Solo dan masyarakat untuk berziarah.
Di kawasan tersebut juga tersimpan sisa getek Jaka Tingkir berupa potongan kayu jati yang diperkirakan berusia sekitar 400 tahun, yang digunakan untuk berangkat ke Kerajaan Demak.

Bagi saya yang juga seorang ibu rumah tangga, menulis dapat dijadikan media terapi. Berbagi cerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan kebosanan.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News