TABLOIDELEMEN.com – Elemen penting dalam ibadah Jumat Agung adalah ritus penghormatan terhadap salib. Salib.
Dalam konteks ini menjadi simbol utama ketaatan dan pengorbanan Yesus, sehingga menduduki tempat istimewa dalam perayaan liturgi ini.
Tradisi penghormatan salib ini berasal dari abad keempat dan bermula di Yerusalem.
Dalam prosesi, seorang imam atau pendeta membawa salib kayu yang awalnya tertutup, kemudian secara perlahan terbuka saat menuju altar.
Setibanya di altar, salib berada dalam tempat khusus, dan seluruh umat mendapat kesempatan untuk menghormatinya-biasanya dengan mencium salib.
Karena salib mewakili satu-satunya Tuhan dan Juruselamat, penghormatan ini harus dengan penuh kekhusyukan dan ketenangan, tanpa tergesa-gesa.
Ritus Komuni
Setelah penghormatan salib selesai, ibadah selanjutnya penerimaan Komuni oleh umat.
Karena Jumat Agung bukan misa Ekaristi, maka tidak ada persembahan, Doa Syukur Agung, maupun konsekrasi yang dilakukan dalam perayaan ini.
Seluruh umat menerima Hosti yang berasal dari konsekrasi pada Kamis Putih.
Ritus Komuni mulai dengan persiapan altar, lalu Sakramen Mahakudus menuju ke altar dengan khidmat.
Imam kemudian memimpin doa, termasuk Doa Bapa Kami.
Namun, dalam ritus ini tidak ada salam damai seperti dalam misa biasa.
Umat menerima hosti setelah semua menerima Komuni, Sakramen Mahakudus kembali tersimpan, dan penutupan perayaan dengan Doa Pasca-Komuni.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News