TABLOIDELEMEN.com – Tren ecoprint telah menggeliat di Purbalingga dan mendorong popularitas busana ecoprint terus merangkak naik.
Namun, siapa menyangka bahwa proses pembuatan ecoprint memerlukan ketekunan dan kesabaran ekstra.
Pembuatannya bahkan bisa memakan waktu berhari-hari.
Antara satu perajin dengan lainnya pun hasilnya beragam, meski dari bahan dan motif yang sama.
Karena prosesnya yang panjang, ecoprint sangat berbeda dengan batik.
Dalam prosesnya, kain polos lebih dahulu melalui perendaman menggunakan air campuran tawas.
Kemudian, tahapan berikutnya adalah penataan bahan alam pada satu sisi kain.
Kemudian, sisi sebelah yang lain dijadikan penutup.
Selanjutnya tinggal memukul-mukul kain itu menggunakan palu, hingga motif bahan alam tercetak.
Secara sederhana, teknik ecoprint adalah membuat motif dengan berbagai bahan dari dedaunan atau bunga sehingga menghasilkan motif.
Motif terbentuk menyesuaikan kreatifitas dan imajinasi pembuatnya dalam menyusun bahan-bahan pewarna itu.
Demikian pula dengan warnanya. Ekstrak tumbuhan itu menjadi bahan pewarna kain.
“Akan tercetak motif mengikuti bentuk, seperti daun atau bunga yang sudah tertata tadi,” kata owner Mbabar Godhong Ecoprint, Astutiati, Rabu 21 Juni 2023
Bahan alami untuk proses ecoprint bisa berasal dari dedaunan Tabebuya, Jati, Ketapang, Jarak, Jenitri dan Cemara.
“Pembuatan ecoprint ini dapat memanfaatkan tumbuhan dari lingkungan sekitar,” katanya.
Teknik ecoprint selalu menghasilkan corak yang berbeda dengan keunikan kain yang sudah jadi.
“Meskipun jenis kain, bahan dan komposisi penataan bahan sama, namun ketika dipress akan menghasilkan warna yang tak 100 persen sama,” kata istri Parwoto yang bertempat tinggal di RT 02 RW 04, Desa Bajong, Kecamatan Bukateja, Kabupaten Purbalingga ini.
Hasilnya Beragam
Asti mengatakan, untuk hasil sangat beragam dan harga juga bervariasi. Mulai ratusan ribu hingga lebih dari Rp 1 juta.
Misalnya, kain sutra ukuran lebar 120cm dan panjang 200cm dibanderol Satu Juta Rupiah.
Sedangkan kain semi sutra Rp750.000 hingga Rp800.000. Katun dan Rayon berkisar Rp300.000 hingga Rp350.000.
Kemudian, kaos lengan panjang, ia membanderol Rp150.000, sedangkan untuk yang berlengan pendek Rp130.000.
Harga baju dengan ecoprint full Rp350.000, kombinasi Rp300.000.
Baju outer pendek wanita, mulai Rp200.000 hingga Rp250.000, ukuran panjang Rp.400.000. Lalu, baju gamis Rp400.000.
Mbabar Godhong Ecoprint juga menyiapkan topi dengan harga Rp120.000, tas Rp250.000, tas jinjing Rp125.000.
Bagi Anda yang berminat untuk memesan produk Mbabar Godhong Ecoprint atau berlatih membuat Ecoprint.
Silakan langsung mengirim pesan ke WhatsApp 0813-9111-7653.
Anda juga dapat mengunjungi Instargram @astutiati_ecoprint untuk melihat hasil karyanya.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News