Kepala Desa Pandansari, Ridi optimis dengan adanya BUMDes ‘Mandiri Sejahtera Pandansari termasuk unit usaha di dalamnya bisa membawa Desa Pandansari lebih maju.
“Bumdes kita alhamdulillah sudah mulai tumbuh, ada beberapa unit usaha, ada rintisan wisata kebun buah durian Bukit Bantarori, kemudian Pertashop yang dioperasikan sejak 2021 dan sudah produktif dan menghasilkan,” ungkap Ridi usai peresmian gedung BUMDes, di Kompleks Balai Desa, Selasa 2 Agustus 2022.
“Seluruh kegiatan ini murni swadaya dibiayai masyarakat, meskipun Pandansari termasuk Desa Miskin Ekstrim tapi bisa Wayangan. Akan tetapi kami tetap butuh peran serta OPD untuk mengentaskan Pandansari dari kemiskinan ekstrim,” imbuh Ridi.
Ia menjelaskan, Desa Pandansari juga mulai tumbuh Kelompok Perempuan Produktif, mereka menekuni kerajinan batik.
Mereka membuat batik dengan motif motif yang populer di Purbalingga, seperti Batik Wayang Suket, Batik Lawa dan sebagainya.
“Mudah mudahan ini menjadi kebangkitan Desa Pandansari untuk segera terentaskan dari kemiskinan ekstrim,” lanjutnya.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BECon MM menyambut baik rangkaian peresmian gedung Bumdes dam Ruwat Bumi Desa Pandansari.
Ia berharap keberadaan BUMDes ini bisa mengantarkan Pandansari menjadi desa yang mandiri dan sejahtera.
“Gedung BUMDes ini dibangun dari Dana Desa dan hadiah anggaran dari Bupati berupa Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Rp 100 juta. Semoga BUMDes ini bisa mengantarkan Pandansari lebih maju dan jangan kecil hati meskipun masuk Desa Miskin Ekstrim akan tetapi kalau Kades dan masyarakatnya semangat seperti ini, ibu ibunya kreatif, Desa Pandansari bisa keluar dari Desa Miskin Ekstrim,” kata Bupati
Rangkaian Ruwat Bumi dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444H di Desa Pandansari dimulai dari kegiatan bersih desa, bersih makam, ziarah kubur leluhur desa, sedekah bumi dan puncaknya Pagelaran Wayang Kulit dengan dalang Ki Sikin Hadi Warsono dari Patimuan, Cilacap.
Sebagai tanda dimulainya pagelaran Wayang, secara simbolis Bupati menyerahkan tokoh wayang Janoko kepada dalang yang akan memulai pertunjukannya dengan judul ‘Mbangun Taman Maerokoco’.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik