Wikan menegaskan, kurikulum Merdeka Belajar tidak hanya mengejar hard skill tapi juga soft skill. Sehingga memungkinkan lulusan SMK tidak hanya menjadi buruh, tapi juga bisa membuka lapangan kerja.
“Dulu cuma hard skill, technical skill. Dengan kurikulum baru melalui project base learning, kita ingin ciptakan soft skill, leadership, karakter, semangat belajar hal yang baru, belajar mandiri sepanjang masa,” ujarnya.
Wikan menyebutkan, dari sekitar 14 ribu SMK secara nasional, 7.400 di antaranya menerapkan kurikulum Merdeka Belajar.
“Di Jawa Tengah sudah semua, 1.500 lebih SMK atau sekitar 1.600 SMK. Mayoritas memang swasta<” katanya

Bagi saya yang juga seorang ibu rumah tangga, menulis dapat dijadikan media terapi. Berbagi cerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan kebosanan.
Baca update artikel lainnya di Google News