Perkuat Citra Positif Kemenag
Ia menambahkan, kurikulum cinta menjadi salah satu kebijakan inovatif yang memperkuat citra positif Kemenag.
Kebijakan ini menunjukkan bahwa nilai agama tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk memperdalam pemahaman teologis, tetapi juga untuk membentuk kepribadian yang mencerminkan nilai-nilai universal.
“Langkah ini relevan dengan kebutuhan Indonesia sebagai bangsa yang majemuk,” katanya.
Oleh karena itu lanjut Barsihannor, Kemenag harus selalu menjalin bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menanamkan nilai-nilai cinta generasi muda dengan pendekatan yang relevan dengan perkembangan zaman.
“Penggunaan teknologi, media sosial, dan pendekatan kreatif lainnya perlu terintegrasikan agar pesan-pesan cinta dapat tersampaikan dengan baik,” katanya.
Ia mengatakan, pendekatan yang inklusif, dan kebijakan berbasis nilai-nilai kemanusiaan menjadi kunci keberhasilan.
“Kurikulum cinta dapat menjadi warisan berharga bagi masa depan bangsa,” katanya.
Prof. Dr. Barsihannor, Dekan Fakultas Adab dan Humaniora di UIN Alauddin Makassar, resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Filsafat Islam

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News