Simulasi Gempa Bumi dan Tsunami
Sosialisasi mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami mengawali kegiatan, kemudian terlaksana simulasi.
“Ada banyak hal dalam sosialisasi, seperti bagaimana setelah gempa. Harus melakukan apa, kemudian titik kumpulnya, serta kalau ada korban bagaimana cara penanganannya,” imbuhnya.
Intinya lanjut Thomas, ketika ada bencana, jangan panik tetapi harus berpikir rasional bagaimana untuk bisa menyelamatkan diri.
“Supaya semua memahami. Ketika nanti tiba-tiba bencana terjadi baik di sekolah maupun di luar, anak-anak sudah siap melakukan evakuasi mandiri,” tandas Thomas.
Thomas juga menyampaikan bahwa SMP Pius Cilacap sudah menerapkan program Satuan Pendidikan Aman Bencana.
“Kami dari awal sudah mensimulasikan bencana setiap tahun di awal tahun pelajaran, dan kami juga sudah menyiapkan sarana dan prasarana, perencanaan, budaya sekolah bagaimana yang aman terhadap bencana, dan bagaimana melindungi warga sekolah,” ucapnya.
Sehingga, ke depan seluruh warga sekolah di SMP Pius Cilacap menjadi lebih siap dalam menghadapi bencana.
“Kebetulan kemarin kami telah mengikuti pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang dilaksanakan oleh YSBS Mino Martani. Tidak banyak yang ikut, hanya 25 sekolah ring I dan ring II rawan bencana di Cilacap,” tutup Thomas.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News