Di kabupaten Purbalingga sendiri delman masih di gemari dan dijadikan sebagai transportasi jarak pendek, biasanya di gunakan untuk jalan-jalan sore di kota Purbalingga.
Di izinkan beroperasi dan mematuhi kebersihan jalanan dengan menggunakan penampung kotoran kuda.
Untuk memutari kota masyarakat Purbalingga di kenai biaya 40 ribu borong satu kereta delman, sensasi yang menyenangkan dengan indahnya pemandangan kota Purbalingga.
Hampir setiap tahun belasan turis asal Belanda berhenti di tepi jalan tak jauh dari tempat delman berkumpul. Rasa gembira terlihat dari para wisatawan itu yang sudah merindukan naik delman di Purbalingga.
Sayangnya sekarang tingkat orang yang minat naik delman terus berkurang, mereka lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi/umum. Padahal seharusnya kita melestarikan budaya ini agar kuda delman bisa terus ada hingga anak cucu nanti.
Kita bisa ikut melestarikan kuda delman dengan cara kursus mengemudi delman atau minimal menaikinya untuk membantu pendapatan kusir di Purbalingga.
Baca Juga : Donor Darah, Apa Saja Manfaat untuk Kesehatan
(Siswa Magang dari SMK N 1 Bukateja)

Pelajar Pratik Kerja Industri (Prakerin) dari SMK Negeri 1 Bukateja, Klas 12 Multimedia 1.
Kawan terbaik adalah pengalaman menulis. Butuh keberanian untuk mengawali menulis dan menjaga semangat itu tetap ada.