Wayang merupakan seni yang mengandung banyak unsur. Unsur-unsur tersebut diantaranya; teater, yang berkombinasi dengan agama, foklor, sejarah, mistis, filosofi, music, tari, sastra, politik, serta kritik sosial.
Namun demikian, wayang juga bagian dari hiburan.
Teks-teks kisah pewayangan yang digunakan pada pertunjukan wayang bersumber pada kisah Mahabarata dan Ramayana yang bertansformasi dari teater ke ritual.
Hal ini sangat signifikan dengan kebudayaan dan nilai-nilai masyarakat jawa, yang sangat sarat akan filosofis, dan nilai moral.
Wayang juga merupakan refleksi dari “perjuangan” abadi antara baik dan buruk, kebenaran dan kegelapan, serta dewa-dewa dan iblis.
Teks asli kitab (epos) Maharata dan Ramayana awalnya ditulis dalam bahasa sansekerta.
Namun, setelah masuk ke wilayah Jawa, teks itu disunting dan diasadur dalam bahasa jawa kuna, hingga jadilah kisah Mahabarata dan Ramayana versi kebudayaan jawa.

Satu di antara cara untuk mendapatkan hasil menulis yang maksimal adalah dengan melihatnya sebagai sebuah petualangan.
Hanya dengan berpetualangan, saya mengetahui dan menemukan keberagaman materi tulisan.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News