Kisah Pewayangan Jadi Sastra Tradisional Wayang

Kisah Pewayangan Jadi Sastra Tradisional Wayang
Kisah Pewayangan Jadi Sastra Tradisional Wayang

Wayang merupakan seni yang mengandung banyak unsur. Unsur-unsur tersebut diantaranya;  teater, yang berkombinasi dengan agama, foklor, sejarah, mistis, filosofi, music, tari, sastra, politik, serta kritik sosial.

Namun demikian, wayang juga bagian dari hiburan.

Teks-teks kisah pewayangan yang digunakan pada pertunjukan wayang bersumber pada kisah Mahabarata dan Ramayana yang bertansformasi dari teater ke ritual.

Bacaan Lainnya

Hal ini sangat signifikan dengan kebudayaan dan nilai-nilai masyarakat jawa, yang sangat sarat akan filosofis, dan nilai moral.

Wayang juga merupakan refleksi dari “perjuangan” abadi antara baik dan buruk, kebenaran dan kegelapan, serta dewa-dewa dan iblis.

Teks asli kitab (epos) Maharata dan Ramayana awalnya ditulis dalam bahasa sansekerta.

Namun, setelah masuk ke wilayah Jawa, teks itu disunting dan diasadur dalam bahasa jawa kuna, hingga jadilah kisah Mahabarata dan Ramayana versi kebudayaan jawa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *