TABLOIDELEMEN.com – Kesenian musik tradisional Krumpyung di Purbalingga nyaris tinggal nama.
Generasi muda hampir tak mengenal jejak sejarah dan perkembangannya.
Hal ini yang menggerakkan Debora Vivi Martining Astuti untuk merevitalisasi kesenian tersebut di Kabupaten Purbalingga melalui pementasan.
Karena, masyarakat secara umum juga mulai banyak yang tidak mengenal.
Padahal musik Krumpyung sudah mendapat pengakuan Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia sebagai Warisan Budaya Tidak Benda (WBTb) oleh pada tahun 2021.
Debora Vivi mengatakan, di Kabupaten Purbalingga tinggal satu orang yang masih perduli dengan keberadaan musik Krumpyung.
Dia adalah Ki Sulemi, warga desa Langgar, Kecamatan Kejobong.
Bersama beberapa seniman Ki Sulemi masih mempertahankan kesenian musik yang mirip dengan Calung dan Angklung tersebut.
“Di Purbalingga tingga satu orang maestro kesenian tradisional yang bertahan menjadi pewaris musik Krumpyung, namanya Ki Sulemi,” kata pemilik Yayasan Sanggar Aksara Gemilang.

Menulis itu tidak selalu dengan paragraf-paragraf yang panjang. Menulislah tentang perasaan kita dan tentang apa yang ada dipikiran kita. Tanpa tersadar, kita sesungguhnya telah menulis.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News