TABLOIDLEMEN.com – Kantor Kesatuan Kebangsaan dan Politik (Kesbangpol) Purbalingga menyelenggarakan sosialisasi kebangsaan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, Rabu 30 November 2022.
Sebanyak 83 peserta unsur OPD terkait, Kecamatan, pimpinan organisasi kemasyarakatan (Ormas), tokoh agama, dan tokoh masyarakat se-Kabupaten Purbalingga mengikuti sosialisasi yang bertujuan menjadi satu upaya dalam mencegah gerakan yang merugikan ini.
“Kita harus mulai serius memperhatikan hal-hal seperti ini, yang kelihatannya hal biasa namun ternyata mempunyai potensi radikalisme,” kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Purbalingga R Imam Wahyudi, di Gedung Graha Adiguna acara ini diikuti oleh
Imam menambahkan, pola penyebaran terorisme dan radikalisme saat ini juga bisa melalui media internet.
Seperti penyebaran informasi yang salah (Hoax), permainan isu melalui media sosial, cuci otak melalui chating atau dialog dunia maya, propaganda dan provokasi mengenai negara yang mengancam keberadaan penganut agama
“kemudian, menanamkan kebencian terhadap pemerintah dan umat beragama yang bukan kelompoknya,” katanya.
Radikalisme dan Terorisme
Kanit Idensos Satgaswil Jateng Densus 88 Anti Teror Polri, AKBP Bambang Prasentyanto yang menajdi narasumber menyampaikan, bahwa tindakan teror tidak akan pernah berhenti
“Oleh karenanya kita harus meningkatkan kewaspadaan. Pencegahan dan penanggulangan radikalisme juga perlu terus dilakukan,” katanya.
AKBP Bambang Prasentyanto menyampaikan banyak terjadi kasus eks narapidana terorisme (Napiter) yang kembali mengulangi perbuatannya setelah keluar dari penjara.
“Kami berpesan kepada Pemerintah Kabupaten Purbalingga untuk membantu, memfasilitasi dan memonitor eks napiter yang ada di Purbalingga, supaya tidak mengulangi perbuatannya,” katanya.
Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News
