Tri Sakti Bung Karno
dr Mulyadiyanto mengatakan, memasuki usia kemerdekaan ke-80, perlu adanya penegasan mengenai pelaksanaan Tri Sakti Bung Karno.
Masing-masing berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Bung Karno menyampaikan konsep ini pertama kali dalam pidato peringatan 17 Agustus 1964.
“Tujuannya untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang merdeka, mandiri, dan memiliki jati diri yang kuat di hadapan bangsa lain,” katanya.
Ketua PA GMNI Purbalingga, Laksa Tiar Makmuria menambahkan, seluruh masyarakat Purbalingga perlu mengimplementasikan Tri Sakti Bung Karno dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tujuannya agar bangsa Indonesia bisa berdiri tegak sejajar dengan bangsa lain.
“Dengan Tri Sakti Bung Karno kita tidak perlu khawatir menghadapi tantangan zaman termasuk menghadapi kondisi geopolitik seperti saat ini,’ tegasnya.
Hadir dalam acara ini Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangbol) Pemkab Purbalingga Pandi.
Pandi berharap KBM Kabupaten Purbalingga bisa menjadi suar dalam mensosialisasikan ajaran Marhaenisme.
Termasuk pengimplementasian Tri Sakti Bung Karno.
“Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat di berbagai tingkatan. KBM punya tanggung jawab untuk melaksanakannya. Maka saya mendorong KBM Purbalingga bisa menjadikan hal tersebut menjadi program berkesinambungan,’ katanya.

Menulis itu tidak selalu dengan paragraf-paragraf yang panjang. Menulislah tentang perasaan kita dan tentang apa yang ada dipikiran kita. Tanpa tersadar, kita sesungguhnya telah menulis.
Baca update artikel lainnya di Google News