TABLOIDELEMEN.com – Tanggal 12 Juli menjadi Hari Koperasi Indonesia.
Penetapan ini berangkat dari sejarah panjang berdirinya koperasi di Indonesia.
Sejarah perkoperasian di Indonesia bermula pada tahun 1886 saat Pamong Praja Patih R.Aria Wiria Atmaja di Purwokerto mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negeri (priyayi).
Bank tersebut bertujuan untuk menolong para pegawai yang terjerat pinjaman dengan bunga tinggi.
Untuk mewujudkan impian tersebut, seorang asisten residen Belanda De Wolf Van Westerrode kemudian menganjurkan mengubah bank tersebut menjadi koperasi.
Pada tahun 1908, Raden Soetomo mendirikan perkumpulan “Budi Utomo” untuk memanfaatkan sektor perkoperasian untuk menyejahterakan rakyat miskin dengan mendorong industri kecil dan kerajinan.
UU koperasi yang pertama yaitu “Verordening Op De Cooperatieve Vereeniging” kemudian dibentuk pada tahun 1915.
Bunyi undang-undang tersebut sama dengan UU bagi rakyat Indonesia, anggaran dasar koperasi tersebut harus dalam Bahasa Belanda dan dibuat di hadapan notaris.
Berdirinya Koperasi Indonesia
Kemudian pada tahun 1927, terbentuk Serikat Dagang Islam yang bertujuan untuk memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusaha-pengusaha pribumi.
Dua tahun berselang tepatnya tahun 1929, berdirilah Partai Nasional Indonesia yang juga bertujuan menyebarluaskan semangat perkoperasian di tanah air.
Namun, perkembangan koperasi di Indonesia sempat terhenti.
Pada tahun 1933, keluarlah UU No. 431 yang mematikan usaha koperasi.
Koperasi di Indonesia kembali berdiri lagi ketika Jepang menduduki Indonesia pada tahun 1942. Saat itu Jepang mendirikan Koperasi Kumiyai.
Pada awal berdirinya, koperasi ini berjalan dengan normal. Namun, fungsinya tiba-tiba berubah drastis ketika Jepang menjadikannya sebagai alat untuk mengeruk keuntungan dan menyengsarakan rakyat Indonesia.
Kongres Koperasi I
Pada 12 Juli 1947, pemerintah Indonesia mengadakan Kongres Koperasi I di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Kongres ini menetepan beberapa keputusan penting, yaitu mendirikan Sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI),
Juga menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi, termasuk penetapan tanggal 12 Juli sebagai Hari Koperasi.
Selanjutnya, di tahun 1953 terselenggara Kongres Koperasi II di Bandung, Jawa Barat.
Adapun beberapa hasil dari kongres kedua tersebut yaitu mengganti nama SOKRI menjadi Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin), mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia dengan undang-undang koperasi yang baru.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News