Selain sifat dermawan yang telah mengakar sejak lama, pencapaian ini juga diyakini sebagai bentuk kepercayaan masyarakat kepada organisasi pengelola zakat, termasuk BAZNAS.
Terlebih, dalam mengelola dana zakat, infak, dan sedekah yang disalurkan masyarakat, BAZNAS menerapkan 3A, yakni Aman Syar’i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI.
“Melalui penerapan 3A di setiap aktivitas BAZNAS, InsyaAllah akan memberi kepercayaan lebih kepada muzaki, yang tak akan ragu lagi untuk saling membantu. BAZNAS selalu transparan dan tepat sasaran dalam menyalurkan bantuan,” tutur Rizaludin.
“Dan alhamdulillah, lembaga amil zakat (LAZ) dan unit pengumpul zakat (UPZ) semakin kuat. Peran filantropi semakin nyata dan semakin meluas di berbagai negara,” katanya.
Kedermawanan masyarakat Indonesia juga terlihat dari meningkatnya pertumbuhan muzaki BAZNAS. Dalam satu tahun terakhir sejak September 2021 hingga September 2022, pertumbuhan muzaki BAZNAS terus meningkat. Per September 2021 berjumlah 947.044, sedangkan September 2022 telah mencapai 2.414.758 orang.
“Pertumbuhan juga terlihat dari meningkatnya jumlah zakat, infak, dan sedekah yang disalurkan masyarakat melalui BAZNAS. Pada periode Januari-September 2022 mencapai Rp521.194.867.695, jumlah ini meningkat signifikan dari tahun 2021 lalu,” ucap Rizaludin.
Sementara untuk penghimpunan tingkat nasional, perolehan BAZNAS pada tahun 2021 sebesar Rp14 triliun telah terlampaui. Menurut data per September 2022 , BAZNAS telah menghimpun dana sebesar Rp15 triliun.
“Perkiraan kami di sisa tiga bulan akhir tahun 2022 ini akan tembus di atas Rp20 triliun,” katanya.

Bagi saya yang juga seorang ibu rumah tangga, menulis dapat dijadikan media terapi. Berbagi cerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan kebosanan.
Baca update artikel lainnya di Google News