TABLOIDELEMEN.com – Memperingati Hari Jadi ke-193 Kabupaten Purbalingga sekaligus Hari Ibu, sebanyak 3551 perempuan Purbalingga mengikuti Parade Purbalingga Berkebaya.
“Parade Purbalingga Berkebaya ini juga dalam rangka memperingati Hari Ibu tahun 2023 tanggal 22 Desember kemarin. Tentunya parade ini juga sebagai bentuk dukungan perempuan-perempuan Purbalingga terhadap budaya pakaian tradisional Indonesia yaitu kebaya,” kata Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) usai acara, di Alun-alun Purbalingga, Sabtu 23 Desember 2023.
Bupati Tiwi mengajak masyarakat Purbalingga untuk melestarikan busana kebaya.
Karena, UNESCO telah menetapkan kebaya menjadi warisan budaya asli Indonesia.
“Mudah-mudahan kegiatan ini akan menambah kecintaan kita terhadap pakaian tradisional Indonesia yaitu kebaya,” katanya.
Bupati Tiwi juga menyampaikan Selamat Hari Ibu kepada para ibu-ibu hebat yang ada di Kabupaten Purbalingga.
Ia berharap momentum Hari ibu akan meningkatkan semangat para perempuan Purbalingga untuk semakin bergairah meningkatkan motivasi untuk ikut serta dalam program-program pembangunan.
“Saya berharap nantinya para perempuan bisa ikut memberikan dharma bhakti dan kontribusi terhadap pembangunan bangsa dan negara, utamanya pembangunan daerah Kabupaten Purbalingga,” imbuhnya.
Para peserta mengikuti parade ini mulai dari Taman Kota Usman Janatin – Jalan Jenderal Soedirman dan berakhir di Alun-alun.
Mereka berasal dari organisasi wanita di Purbalingga seperti Dharma Wanita Persatuan (DWP), TP PKK, Bhayangkari, Persit, dan Adhyaksa Dharmakarini
Serta, PIA Ardhya Garini, Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Forum BUMD dan berbagai organisasi profesi baik milik pemerintah maupun swasta.
Menjadi pemenang favorit adalah Juara 1 : BRI, Juara 2 TP PKK, Juara 3 Perumda Owabong
Lalu, Juara Harapan 1 Komunitas Juang, Juara Harapan 2 Bank Jateng, Juara Harapan 3 IGTKI.

Bagi saya yang juga seorang ibu rumah tangga, menulis dapat dijadikan media terapi. Berbagi cerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan kebosanan.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News