Tanggal 25 November setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Guru Nasional (HGN). Peringatan ini bertujuan mengapresiasi, mengenang, menghargai, dan jasa para guru di Indonesia.
Baca Juga: 33 Pejabat Ikut Lelang Jabatan 8 OPD di Pemkab Purbalingga
Sejarah Hari Guru Nasional tak lepas dari perjuangan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dalam mengupayakan pendidikan untuk masyarakat sejak zaman kolonial Belanda.
Baca Juga: ODGJ Membutuhkan Dukungan Keluarga Agar Pulih Kembali
Pemerintah memutuskan HGN pada 25 November dalam Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994.
Melansir dari laman PGRI, Organisasi PGRI berawal dari Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) yang telah berdiri sejak 1912. Kemudian, pada 1932, PGHB berubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI).
Saat zaman kependudukan Jepang, PGI dilarang melakukan berbagai aktivitas karena segala jenis organisasi dilarang di waktu itu. Setelah Indonesia merdeka pada 1945, Kongres Guru Indonesia pada 24-25 November 1945 di Surakarta.
Dalam kongres tersebut, dibentuklah organisasi PGRI untuk mewadahi semua guru di Indonesia. Puluhan tahun kemudian, pemerintah RI pun menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994.
Keppres tersebut menetapkan berdirinya PGRI sekaligus sebagai Hari Guru Nasional.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News