Hadroh, Kesenian Islami Lantunkan Syair Pujian untuk Nabi Muhammad SAW

Hadroh, Kesenian Islami Lantunkan Syair Pujian
Hadroh, Kesenian Islami Lantunkan Syair Pujian

Biasanya, kesenian ini dimainkan oleh para sufi. Ini adalah imbas dari orang yang pertama kali memperkenalkannya, yakni seorang tokoh tasawuf yang bernama Jalaludin Rumi Muhammad Bin Muhammad Al-Balkhi Al-Qunuwi.

Ia juga seorang penyair yang karya-karyanya banyak diperbincangkan oleh para sarjana dan pakar, baik Timur maupun Barat.

Karya-karyanya adalah Diwan al-Syams Tabrizi, Matsnawi, Ruba’iyyat, Fihi ma Fihi, dan Majalis al-Sab’ah.

Di Indonesia, kesenian Hadroh ini menjadi bagian dari masyarakat  terutama di kalangan pesantren.

Seni ini diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia sekitar abad ke-13 H oleh seorang ulama besar dari negeri Yaman yang bernama Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al-Habsyi (1259-1333H/1839-1931 M).

Bacaan Lainnya

Awal mula ia datang ke Indonesia adalah untuk dakwah Islam. Dalam dakwahnya ini, ia iringkan pula suatu kesenian Arab berupa pembacaan shalawat yang diiringi rebana. Kesenian ini kemudian dikenal dengan Seni Hadrah.

Ia mengembangkannya melalui pendirian sebuah majelis shalawat sebagai sarana mahabbah kepada Nabi Muhammad SAW.

Tinggalkan Balasan