TABLOIDELEMEN.com – Generasi Strawberry atau Generasi Stroberi merujuk pada generasi muda, terutama anak-anak remaja yang banyak anggapan mudah terpengaruh, sensitive.
Strawberry atau Stroberi menjadi satu istilah yang mungkin sudah tidak asing lagi terdengar di telinga Anda.
Banyak yang mengaitkan generasi ini sering dengan ketahanan mental yang cenderung rendah dan mudah terpengaruh oleh berbagai situasi.
Jika ingin tahu lebih lengkapnya, tabloidelemen.com telah merangkum dari berbagai sumber, simak uraian berikut ini!
Generasi strawberry
Istilah ini berasal dari analogi buah stroberi yang mudah rusak, lembut, dan sensitif terhadap tekanan dari luar.
Banyak anggapan, generasi stroberi ini tidak memiliki ketahanan mental yang kuat dan sulit menghadapi tantangan kehidupan.
Ciri-ciri generasi stroberi
Sama seperti generasi lainnya, ada beberapa hal yang menjadi ciri khas dari generasi stroberi. Ini beberapa di antaranya yang bisa Anda pahami.
1.Rentan terhadap stres
Cenderung rentan terhadap stres dan tekanan emosional.
Mereka mungkin mudah cemas berlebihan, merasa kewalahan, dan sulit menghadapi situasi yang menantang.
2.Kurangnya ketahanan mental
Ciri-ciri generasi stroberi lainnya adalah ketahanan mental yang rendah.
Sebab, mereka mungkin sulit menghadapi kegagalan, memiliki tingkat motivasi yang rendah, dan mudah putus asa.
3.Sensitif terhadap kritik
Mengingat ketahanan mental generasi ini cukup rendah, mereka juga akan lebih sensitif terhadap kritik dan pendapat orang lain.
Orang-orang dalam generasi stroberi mungkin lebih mudah tersinggung oleh komentar orang lain.
4.Ketergantungan pada teknologi
Generasi strawberry juga sering kali sangat tergantung pada teknologi dan media sosial.
Mereka mungkin menghabiskan banyak waktu di depan layar.
Kurang berinteraksi secara langsung, dan rentan terhadap dampak negatif dari penggunaan teknologi yang berlebihan.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News