TABLOIDELEMEN.com – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkolaborasi meluncurkan Program Kerja Sama Riset dan Inovasi (KeRIs) BUMN.
Program KeRIs memadukan seluruh ekosistem riset dan inovasi di perguruan tinggi dengan BUMN.
Program kerja sama BUMN-Kemendikbud bernama KeRIS mengacu pada senjata tradisional warisan budaya Indonesia yang diakui dunia yaitu keris.
Pemilihan nama itu melambangkan hasil riset dan inovasi BUMN nantinya akan memiliki ciri khas dan kekuatan di berbagai sektor industri.
Tujuannya adalah untuk memenangkan dan memajukan kepemimpinan teknologi, serta dapat berkontribusi bagi kemajuan perusahaan dan Indonesia.
Para civitas akademika di perguruan tinggi mulai dari mahasiswa, dosen, hingga peneliti bekerja sama dengan BUMN mengembangkan inovasi sesuai dengan bidang keilmuannya dan sektor industrinya.
“Kerja sama yang dilakukan antara BUMN dan perguruan tinggi harus segera bisa memberikan manfaat, sebagai upaya unlocking value BUMN, sehingga BUMN fokus untuk melakukan riset-riset dan inovasi yang bersifat komersial, yang bisa segera diimplementasikan. Tentu saja inovasi tersebut harus berstandar internasional,” kata Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta
Erick mengatakan, saat peluncuran KeRIs, telah ditandatangani berbagai Perjanjian Kerja Sama (PKS) antar BUMN dan perguruan tinggi. Pertama, perjanjian kerja sama antara PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), dengan Universitas Gadjah Mada berkaitan dengan Riset Optimasi Pemupukan Pupuk Custom untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Tebu yang Mendukung Kesejahteraan Petani.
Kedua, perjanjian kerja sama antara PT INKA (Persero), PT Pelni (Persero), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berkaitan dengan Riset Optimasi Tol Laut dengan Smart & Green Cold Storage.
Ketiga, nota kesepahaman antara PT Perkebunan Nusantara III (Persero), PT INKA (Persero), dengan Institut Teknologi Sumatra berkaitan dengan Kerja Sama Pengembangan Transportasi Perkebunan dan Wisata Agro.
BUMN, kata Erick, harus lebih fokus pada pertumbuhan bisnis positif dan aspek komersialisasi dari inovasi.
Sejalan dengan aspirasi tersebut, BUMN terus berbenah diri dan menjadikan perguruan tinggi sebagai mitra dalam mengakselerasi riset dan inovasi sesuai dengan kompetensinya dan relevan dengan bisnis utamanya. Model ini akan mempertemukan riset di perguruan tinggi dengan kebutuhan nyata di BUMN dan industri.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update artikel lainnya di Google News