Festival Film Purbalingga, Angkat Isu lokal Lebih Mengena di Masyarakat

Lokakarya Kurikulum Perfilman dan Hasil Pemetaan FFP, di Bralink Hotel Purbalingga, Kamis 12 Januari 2023
Lokakarya Kurikulum Perfilman dan Hasil Pemetaan FFP, di Bralink Hotel Purbalingga, Kamis 12 Januari 2023

TABLOIDELEMEN.com – Penyelenggaraan Festival Film Purbalingga (FFP) memasuki kali ke-17 ternyata berperan untuk membentuk karakter pelajar.

Dari beberapa narasumber sampling sekolah khususnya para guru menegaskan bahwa dengan adanya FFP memunculkan semangat untuk berkreativitas dan menghadirkan prestasi.

“Ada beberapa siswa tertentu yang butuh aktualisasi diri selain akademik dan pembentukan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler sinematografi atau perfilman mampu menciptakan sisi lain dari para siswa,” kata Dr Teguh Trianton saat Lokakarya Kurikulum Perfilman dan Hasil Pemetaan FFP, di Bralink Hotel Purbalingga, Kamis 12 Januari 2023

Bacaan Lainnya

Teguh yang telah meneliti dampak FFP di kehidupan masyarakat di sekitar Banyumas Raya ini menambahkan, FFP dan pemutaran layar tancap hingga tingkat Desa, berekses pada banyak hal.

Salah satunya adalah pemberdayaan UMKM yang ada di sekitar Desa yang menjadi titik pemutaran film layar tancap.

Dari hasil penelitiannya, omset dari penjual atau pelaku UMKM pada gelaran layar tancap FFP bisa mencapai puluhan juta rupiah.

“Selain itu, karena FFP mengangkat isu lokalitas maka dampak sosialnya lebih mengena kepada masyarakat,” katanya.

Narasumber yang lain, Arif Hidayat, M.Hum juga mengatakan hal senada. Dari 35 Desa yang tersebar di wilayah Barlingmascakeb yang juga menjadi obyek penelitian beranggapan FFP dan pemutaran layar tancap memiliki dampak yang luas.

Sebagai contoh, Kades Serayu Larangan Mrebet, Fajar Prasetyo mengaku dengan adanya pemutaran film layar tancap di Desanya bisa membangkitkan perekonomian Pasca Covid-19.

“Dampak politiknya juga bisa dirasakan. Misalnya rekonsiliasi Pasca Pilkades yang biasanya membuat tensi politik di akar rumput meningkat,” ujarnya.

Sebagai informasi, FFP dipercaya mengelola dana dari Kemendikbud-Ristek RI melalui Dana Indonesiana Direktorat Jenderal Kebudayaan selama tiga tahun mulai dari 2022 hingga 2025.

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *