TABLOIDELEMEN.com – Saat puasa Ramadan, umat muslim harus menahan dahaga, rasa lapar, dan hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar sampai matahari terbenam.
Berbuka puasa tentunya memberi kebahagiaan tak terkira usai menjalani ibadah puasa.
Berikut informasi bacaan doa buka puasa Ramadan.
Bacaan Doa Buka Puasa Ramadan
Menurut laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), Imam al-Nawawi (w. 676 H.) dalam karyanya al-Adzkar menampilkan 5 ragam doa buka puasa Ramadhan.
Berikut penjelasannya.
1.Riwayat Abu Daud
Pertama, doa yang berasal dari riwayat Abu Daud, ia bercerita bahwa Rasulullah SAW pernah berdoa saat berbuka puasa, sebagai berikut:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
(Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu)
Artinya: Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan dengan rezeki-Mu aku berbuka. (HR. Abu Daud no. 2011)
Kalangan umat muslim Indonesia, doa ini ada tambahannya, dan ini tidak masalah.
Sebab sekali lagi, doa tidak terbatas pada riwayat. Kita boleh mengekspresikan doa selama itu baik. Tambahan tersebut yakni:
اللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
(Allahummalakasumtu wabika aamantu wa’alarizqika afthortu birohmatikaya ar-hamarrahimin)
Artinya: Ya Allah Dzat yang Maha Pemurah dari segalanya, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rizki dan kasih sayang-Mu aku berbuka.
Kedua, masih riwayat Abu Daud dari Mu’adz bin Zahrah, dari Sahabat Ibnu Umar ra., bahwa Rasulullah SAW ketika berbuka puasa berdoa dengan membaca:
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
(Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruuqu, wa tsabatal ajru in syaa Allah)
Artinya: Telah hilang dahaga, dan telah basah tenggorokan, dan telah ditetapkan pahala insya Allah. (HR. Abu Daud no. 2010)
2.Riwayat dari Ibnu Sunni
Ketiga, riwayat dari Ibnu Sunni dari Mu’adz bin Zahrah:
الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذي أعانَنِي فَصَمْتُ، وَرَزَقَنِي فأفْطَرْتُ
(Alhamdulillahilladzi a’aananii fashamtu, wa razaqanii faafthartu)
Artinya: Segala puji bagi Allah yang menolongku maka aku dapat berpuasa, dan yang telah memberiku rezeki sehingga aku dapat berbuka. (HR. Ibnu Sunni)

Menulis itu tidak selalu dengan paragraf-paragraf yang panjang. Menulislah tentang perasaan kita dan tentang apa yang ada dipikiran kita. Tanpa tersadar, kita sesungguhnya telah menulis.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News