Dua bentuk aktif Vitamin D
Ia memaparkan, vitamin D menjadi salah satu zat dalam tubuh dan berperan pada sistem daya tahan tubuh, terutama di masa pandemi Covid-19.
“Pada masa pandemi Covid-19, memang ada anjuran untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari vitamin D,” katanya.
Ia merinci, terdapat dua bentuk aktif dari vitamin ini, yaitu vitamin D2 (erkalsitriol) dan vitamin D3 (kalsitriol). Aktivasi vitamin D oleh hormon paratiroid.
Bentuk tidak aktif dari Vitamin D2 adalah ergokalsiferol, dan berasal dari turunan senyawa kolesterol dalam ragi dan tanaman.
Vitamin D3 sendiri berasal dari turunan senyawa 7-dehidrokolesterol dalam bentuk tidak aktifnya. Golongan vitamin inilah yang paling banyak pada kulit manusia.
Pada ginjal, pengkonversian vitamin D menjadi bentuk aktif yakni 1,25-dihydroxycholecalciferol, atau kolekalsiferol.
Vitamin D merupakan satu-satunya jenis vitamin terproduksi tubuh. Vitamin D akan lewat dua jalur yaitu melalui asupan makanan atau suplemen dan melalui jalur biosintesis provitamin D menjadi vitamin D
Mendapatkan sumber vitamin D bisa melalui berjemur di bawah sinar matahari pagi langsung sekira pukul 08.00 – 09.30 WIB.
Tubuh akan memproduksi vitamin secara alami yakni tubuh akan mengolah vitamin D dengan bantuan sinar matahari.
“Oleh karena itu setiap orang boleh berjemur 15 – 20 menit setiap hari, setidaknya berjemur 3 kali dalam seminggu,” katanya.
Selain itu lanjutnya, selain dari suplemen, memperoleh vitamin D juga bisa dengan cara mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin D seperti susu serta produk olahannya, kuning telur, jamur, ikan salmon, sarden, tuna, udang, dan daging tanpa lemak
Suplementasi vitamin D pada saat seseorang menderita Covid-19 dapat mengurangi tingkat keparahan penyakit dan mempercepat penyembuhan,” katanya

Bagi saya yang juga seorang ibu rumah tangga, menulis dapat dijadikan media terapi. Berbagi cerita, mengungkapkan emosi, meredakan stres, dan melepaskan kebosanan.
Baca update artikel lainnya di Google News