TABLOIDELEMEN.com – Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili – 2025 Masehi lekat dengan momen kumpul keluarga termasuk melaksanakan Cia Gwee Che It.
Rangkaian perayaan ini biasanya sudah mulai sejak seminggu sebelum Imlek dan berakhir dengan dengan Cap Go Meh.
Semua rangkaian perayaan ini menjadi adat istiadat secara turun temurun oleh masyarakat Tionghoa, yang tentunya memiliki aturan dan tata cara, serta sarat arti dan makna.
Masyarakat Tionghoa akan memulai seminggu sebelum Tahun Baru Imlek.
Tepatnya pada tengah malam menjelang tanggal 24 bulan 12 Imlek (Cap Ji Gwee Ji Si) akan mulai rangkaian pertama sembahyang Tahun Baru Imlek atau Sincia yaitu Persembahyangan Toapekong Naik.
Menguti laman tridharma.or.id, masyarakat Tionghoa akan melaksanakan sembahyang ini yang merupakan prosesi mengantar Dewa Dapur untuk kembali ke Istana Giok dari Kekaisaran Langit.
Hal ini untuk melaporkan segala tingkah laku manusia penghuni rumah kepada Kaisar Langit.
Sembahyang Tutup Tahun
Sehari sebelum Sincia, tepatnya tanggal 30 bulan 12 Imlek, kembali mengadakan upacara Sembahyang Tutup Tahun.
Biasanya sanak saudara yang dari jauh akan berdatangan hampir secara serentak di 2 hari sebelum Sincia ini.
Tentu saja acara makan-makan menjadi acara wajib di momen ini.
Cia Gwee Che It
Kemudian, tepat di hari Sincia, rangkaian selanjutnya Cia Gwee Che It atau Zheng Yue Chu Yi, yang jatuh di tanggal 1 bulan 1 Imlek.
Biasanya seluruh anggota keluarga segera bangun pagi, mengenakan pakaian baru, dan siap-siap sembahyang.
Mereka akan bersembahyang kepada para leluhur terlebih dulu kemudian akan melakukan ‘bai nian’, yaitu mengucapkan selamat tahun baru,
Tradisi mengucapkan ini mulai kepada yang paling tua dan berjenjang ke yang paling muda.
Cia Gwee Cee Go
Hari ke-5 bulan pertama atau disebut Cia Gwee Cee Go.
Rangkaian sembahyang untuk menyambut Toapekong turun kembali ke bumi.
Cia Gwee Ce Kao (Pantang Daging)
Pada tanggal 9 bulan 1 Imlek merupakan puncak dari rangkaian Upacara Sincia.
Pada hari ini terdapat upacara besar yakni Persembahyangan King Ti Kong (Persembahyangan kepada Tuhan yang Maha Besar).
Salah satunya melaksanakan sembahyang tebu yang melambangkan rasa manisnya sebagai keberuntungan dan kemakmuran.
Upacara hari ke-9 ini seluruh anggota keluarga seraya melakukan pantang daging atau dalam logat Hokkian menyebutnya ciak cay (makan sayur).
Biasanya seluruh anggota keluarga yang berminat ikut sembahyang King Ti Kong akan berpantang makan daging dari hari ke-4 sampai hari ke-9.
Cap Go Meh
Cap Go Meh memiliki arti malam ke-15, yang merupakan masuk ke tanggal 15 bulan pertama Imlek.
Perayaan ini merupakan puncak sekaligus penutup dari beberapa rangkaian kegiatan Imlek.
Masyarakat Tionghoa di Pulau Jawa, juga biasa menyajikan lontong Cap Go Meh.
![](https://tabloidelemen.com/wp-content/uploads/2022/12/Badar-Noor.jpg)
Satu di antara cara untuk mendapatkan hasil menulis yang maksimal adalah dengan melihatnya sebagai sebuah petualangan.
Hanya dengan berpetualangan, saya mengetahui dan menemukan keberagaman materi tulisan.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News