TABLOIDELEMEN.com – Cempulek Warung Sawah Purbalingga kembali menyelenggarakan Festival Anak Tahunan, Minggu 29 Januari 2023
Kegiatan kali kedua ini mengusung tema “Sekolah Impianku” dengan ekpresi lomba melukis di atas tampah bambu dan lomba mewarnai
“Ini Festival tahun kedua, temanya sekolah impianku. Peserta dan lombanya terbagi menjadi dua, anak PAUD dan RA ikut lomba mewarnai, serta siswa SD melukis,” kata Ketua Panitia, Yulfa Alifianti.
BACA JUGA: Kenalan Sama Wongso Art Yuk, Komunitas Pelukis Hebat Purbalingga
Ia mengatakan, mewarnai bagi anak PAUD dan RA dapat meningkatkan keterampilan motorik.
Karena, gerakan dalam mewarnai seperti memegang alat dan mewarnai dengan krayon dapat membantu pengembangan otot-otot kecil di pergelangan tangan, jari, dan tangannya.
“Harapannya dari kedua lomba ini, kami mendorong para orang tua untuk membiarkan anaknya mengeksplor. Biarkan mereka untuk berpikir tentang kombinasi warna yang berbeda untuk memberikan tampilan yang menarik untuk gambar,” katanya.
BACA JUGA: Pertama di Purbalingga, Sugeng Riyadi Padukan Konsep Barbers Geleri Lukisan dan Coffee Shop
Seorang peserta, Meka Leksono Putri (Anggun), siswa SD Negeri 3 Bukateja mengaku senang mengikuti lomba melukis.
“Senang menggores kuas yang ada tinta warnanya. Ini lukisan sekolahku, ada pohon, halaman hijau dan kelas,” katanya.
Anggun juga berceloteh bahwa ada kesenangan dalam melukis ini adalah ajaran dari orang tuanya
“Ini keturunan dari Bapak,” celotehnya
BACA JUGA: PG PAUD Universitas Muhammadiyah Purwokerto Sukses Gelar Workshop Nasional Guru Kreatif
Fayyasi Adziqa Budidoyo, siswa kelas 3 A SD Purba Adisuta Purbalingga juga merasakan rasa senangnya.
“Pokoknya senang, bisa bermain cat berwarna,” katanya
Manfaat Festival Anak
Juri lomba mewarnai, Fiva Widharto mengatakan, pihaknya menetapkan ada tiga aspek kreteria dalam menilai karya anak yakni originalitas, estetika dan finishing.
Artinya, selain mengembangkan motorik halus anak-anak, ada manfaat dalam proses mewarnai ini, yakni mengembangkan analisis visual, membantu membangun konsentrasi
Lalu, meningkatkan koordinasi mata dan tangan, meningkatkan kepercayaan diri, dan berlatih memecahkan masalah secara kreatif.
“Anak-anak ini sudah mengerti nilai keindahan, mereka memandang obyek sebagai inspirasi berkarya. Kemajuannya luar biasa sekali. Mereka juga sudah bisa menggores warna yang harmonis, misalnya warna daun, ada yang sudah bervolume dengan warna gradasi gelap terang, lalu ada pohon warna goresan,” katanya
Juri lomba melukis, Martin Soliswan mengatakan hal yang sama. Seni merupakan jalur untuk mengekspresikan perasaan dan emosi
Oleh karena itu, melalui gambar, warna, dan alat-alat seni, anak memulai “percakapan” atau komunikasi. Karya-karya yang ia kerjakan merupakan gambaran dari pengalaman atau perasaan sehari-hari tuangkan dalam lukisan.
“Ini tadi, temanya sekolah impianku, mereka akan membayangkan impian mempunyai sekolah. Tentunya, impian itu akan berbeda antara satu anak dengan yang lain,” katanya
Para juri lomba mewarnai yakni Fiva Widharto, Muhamad Catur dan Budi Susetyo memutuskan urutan juara satu hingga enam Messa, Patricia C, Shanum, Risca, Rachandrina dan Aisyah
Sementara juri lomba melukis yakni, Martin Soliswan, Yuli Hartono dan Joni Teguh memutuskan Reinar Alen, Geisha, Air Hafari, Khanza, Atika Wahyu, dan Demas menjadi juara satu hingga enam

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News