Makan Bergizi Gratis
Komandan Kodim 0702/Purbalingga, Letnan Kolonel Infanteri Untung Iswahyudi menjelaskan, ada tiga dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mendukung pelaksanaan MGB ini
Ketiga dapur SPPG ini berada di Desa Toyareka yang melayani 2.733 siswa, Bobotsari melayani 3.331 siswa, dan Kelurahan Purbalingga Wetan untuk 3.476 siswa
“Ada tiga dapur SPPG yang mencukupi kebutuhan makan bergizi bagi 9.540 siswa di 37 sekolah,” katanya.
Letkol Untung menjelaskan, dapur SPPG merupakan kepanjangan tangan dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang bertugas menyiapkan makanan sehat bergizi bagi berbagai kelompok masyarakat
Mulai dari anak-anak PAUD, SD, SMP, SMA, serta balita dan ibu hamil.
“Kami ingin memastikan bahwa generasi Indonesia di masa depan memiliki asupan gizi yang cukup, sehingga dapat mendukung tercapainya visi Indonesia Emas di tahun 2045,” tegasnya.
Ketua DPRD Purbalingga, HR Bambang Irawan, saat meninjau di SMP Negeri 2 Purbalingga menyampaikan kepada para siswa agar tidak ragu memberikan masukan jika ada yang kurang sesuai dalam pelaksanaan program ini.
“Jika ada yang kurang sesuai terkait rasanya atau apapun, tolong sampaikan saja ke pihak sekolah agar segera ada tindaklanjut,” katanya.
Selain itu, Bambang Irawan mengingatkan kepada kepala sekolah dan dewan guru untuk turut mengawasi jalannya program ini.
“Untuk Bapak Kepala Sekolah dan dewan guru juga ikut mengawasi baik dari distribusi hingga sampai ke anak-anak. Kita harus kawal bersama-sama, jangan sampai kegiatan yang tujuannya baik tapi prosesnya kurang tepat dan akhirnya hasilnya kurang maksimal,” tuturnya.
Kepala SPPG Khusus Kabupaten Purbalingga, Mei Sandra menjelaskan, untuk memastikan paket makanan yang terdistribusi sehat, bergizi, serta laik konsumsi pihaknya telah melakukan quality control (QC).
Mulai dari bahan makanan, takaran untuk memenuhi standar kebutuhan gizi masing-masing siswa, hingga menerapkan manajemen waktu memasak.
“Kami bedakan bobot sajian makan (gramasi) berdasarkan usia. Semisal untuk anak tingkat SMA berat nasi 200 gr, lauk sayuran dibedakan agar kecukupan gizi terpenuhi,” kata Mei Sandra

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News