Melon hidroponik di Greenhouse.
Kepala Desa Karangpucung, Ratam mengungkapkan Artansi ini berada di tanah kas desa seluas 6 hektar.
Kemudian menjadi perkebunan melon dengan sistem tanam hidroponik di Greenhouse.
“Tentunya untuk menggeliatkan kembali spirit bertani bagi anak-anak muda. Serta untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia,” kata Ratam
Sebagai informasi, Artansi yang bernama ‘Candra Kahuripan’ ini terdiri dari area perikanan, Greenhouse (Melon), demplot pertanian (jagung), tanaman pakan ternak, tanaman sistem irigasi tetes (tomat).
Terdapat juga Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) meliputi kandang sapi, gudang pembuatan pakan konsentrat dan pengolahan pupuk organik.
Pada kesempatan ini, Bupati Purbalingga, anggota DPRD dan jajaran Kepala OPD menanam bibit melon, panen perdana melon dari sistem hidroponik, sekaligus mencicipi.
Ada 3 jenis melon yakni Inthanon, Golden Aroma dan Golden Alisha. Melon-melon ini memiliki tingkat kemanisan tinggi yakni rata-rata 15 brix dan hanya Rp 35.000 per kilogramnya.
“Untuk mengembangkan melon ini awalnya kami tidak berani menggunakan dana desa. Anak saya belajar secara otodidak, istilahnya berani bakar uang dulu, dengan trial and error, salah, salah dan akhirnya menemukan racikan (pupuk) yang bagus alhamdulillah hasilnya ini cukup maksimal,” katanya.

Menulis itu tentang mau atau tidak. Saya meyakini hambatan menulis bukan karena tidak bisa menulis, tetapi karena merasa tidak bisa menulis dengan baik
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News