Ia menegaskan, hasil perolehannya nanti 100% akan dikembalikan kepada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan PMI baik di sektor kemanusiaan maupun kebencanaan.
“Pemerintah tidak bisa sendirian, di tengah keterbatasan anggaran akibat pandemi, pemerintah harus bisa merangkul lembaga filantropi seperti PMI, Baznas untuk juga bersama-sama mengentaskan permasalahan kemiskinan yang ada di depan mata,” katanya.
Pada kesempatan ini, Bupati memberi catatan atau evaluasi dari capaian Bulan Dana PMI dan Bulan Pelajar Peduli Kemanusiaan tahun lalu.
Ada sejumlah sektor yang belum tergali maksimal, diantaranya sektor jasa konstruksi, sektor BUMN serta perusahaan/pabrik-pabrik.
“Untuk sektor yang dikoordinatori DPUPR setiap tahun tidak pernah mencapai target. Realisasinya minim. Padahal di sini kita bicara terkait dengan para jasa konstruksi, kontraktor. Apakah DPUPR tidak memberikan informasi dengan rekanan?, atau rekanan yang apatis tidak punya sense of humanity? Ini harus dievaluasi,” katanya.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update artikel lainnya di Google News