BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau 2025 di Juni – Agustus

BMKG memprediksi musim kemarau 2025 akan berlangsung lebih singkat dari biasanya di sebagian besar wilayah Indonesia.
BMKG memprediksi musim kemarau 2025 akan berlangsung lebih singkat dari biasanya di sebagian besar wilayah Indonesia.

Rekomendasi Mitigasi Musim Kemarau

Sebagai bentuk mitigasi terhadap risiko musim kemarau, berikut ini rekomendasi penting bagi sejumlah sektor vital.

Untuk sektor pertanian, disarankan untuk melakukan penyesuaian jadwal tanam sesuai prediksi awal musim kemarau di tiap wilayah.

Pemilihan varietas tanaman yang tahan terhadap kekeringan, serta optimalisasi pengelolaan air untuk mendukung produktivitas pertanian di tengah keterbatasan curah hujan.

Sektor kebencanaan, peningkatan kesiapsiagaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi hal yang sangat krusial.

Terutama di wilayah yang mendapat prediksi akan mengalami musim kemarau dengan sifat normal hingga lebih kering dari biasanya.

Bacaan Lainnya
HUT RI 80

Pada periode saat ini masih ada hujan, perlu peningkatan upaya pembasahan lahan-lahan gambut

Hal ini bertujuan untuk menaikkan tinggi muka air dan pengisian embung-embung penampungan air di area yang rentan terbakar.

Kemudian untuk sektor lingkungan dan kesehatan, BMKG mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi penurunan kualitas udara di wilayah perkotaan dan daerah rawan karhutla.

Serta dampak suhu panas dan kelembapan tinggi yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat.

Imbauan untuk sektor energi dan sumber daya air adalah untuk mengelola pasokan air secara bijak dan efisien.

Tujuannya demi menjamin keberlanjutan operasional pembangkit listrik tenaga air (PLTA), sistem irigasi, dan pemenuhan kebutuhan air baku masyarakat selama periode musim kemarau berlangsung.

 

 

 Kecap ABC

Pos terkait