5.Pemilu 1999
Pemerintahan Presiden Soeharto berakhir pada 21 Mei 1998 akibat tekanan krisis ekonomi dan gelombang demonstrasi menuntut reformasi.
Salah satu tuntutan reformasi adalah mempercepat pemilu dari yang semula pada 2002 tetapi harus maju pada tahun 1999.
Pemilu yang berlangsung pada 7 Juni 1999 menjadi sejarah pemilu pertama di masa reformasi.
Berbeda dengan pemilu sebelumnya, pada pemilu 1999 ada 48 partai yang menjadi peserta dari berbagai warna politik.
Partai peserta Pemilu 1999 adalah:
- Partai Indonesia Baru,
- Partai Kristen Nasional Indonesia,
- Partai Nasional Indonesia Supeni,
- Partai Aliansi Demokrat Indonesia,
- Partai Kebangkitan Muslim Indonesia,
- Partai Umat Islam,
- Partai Kebangkitan Umat,
- Partai Masyumi Baru,
- Partai Persatuan Pembangunan,
- Partai Syarikat Islam Indonesia,
- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan,
- Partai Abul Yatama,
- Partai Kebangsaan Merdeka,
- Partai Demokrasi Kasih Bangsa,
- Partai Amanat Nasional,
- Partai Rakyat Demokratik,
- Partai Syarikat Islam Indonesia 1905,
- Partai Katolik Demokrat,
- Partai Pilihan Rakyat,
- Partai Rakyat Indonesia,
- Partai Politik Islam Indonesia Masyumi,
- Partai Bulan Bintang,
- Partai Solidaritas Pekerja,
- Partai Keadilan,
- Partai Nahdlatul Umat,
- Partai Nasional Indonesia – Front Marhaenis,
- Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia,
- Partai Republik,
- Partai Islam Demokrat,
- Partai Nasional Indonesia – Massa Marhaen,
- Partai Musyawarah Rakyat Banyak,
- Partai Demokrasi Indonesia,
- Partai Golongan Karya,
- Partai Persatuan,
- Partai Kebangkitan Bangsa,
- Partai Uni Demokrasi Indonesia,
- Partai Buruh Nasional,
- Partai Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong,
- Partai Daulat Rakyat,
- Partai Cinta Damai,
- Partai Keadilan dan Persatuan,
- Partai Solidaritas Pekerja Seluruh Indonesia,
- Partai Nasional Bangsa Indonesia,
- Partai Bhineka Tunggal Ika Indonesia,
- Partai Solidaritas Uni Nasional Indonesia,
- Partai Nasional Demokrat,
- Partai Ummat Muslimin Indonesia,
- Partai Pekerja Indonesia.
Dari 48 partai peserta pemilu 1999, hanya 21 partai yang mendapatkan kursi di DPR dan PDI-P keluar sebagai pemenang mayoritas suara.
Kemudian dari hasil Sidang Umum MPR melantik Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden dan Wakil Presiden.
Namun, Sidang Istimewa MPR RI, 23 Juli 2001 memutuskan penggantian pasangan Abdurrahman Wahid – Megawati Soekarnoputri dengan pasangan Megawati Soekarnoputri – Hamzah Haz

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update informasi pilihan lainnya dari kami di Google News