Bamsoet Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan kepada Guru Pendidikan Agama Islam, Jangan Memaknai Ajaran Agama Secara Sempit

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mensosialisasikan empat pilar kebangsaan kepada anggota Assosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Kabupaten Purbalingga, di Balai Pertemuan Warga Desa Majapura, Kecamatan Bobotsari, Sabtu 27 Januari 2024.
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mensosialisasikan empat pilar kebangsaan kepada anggota Assosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Kabupaten Purbalingga, di Balai Pertemuan Warga Desa Majapura, Kecamatan Bobotsari, Sabtu 27 Januari 2024.

TABLOIDELEMEN.com – Bambang Soesatyo (Bamsoet), Ketua MPR RI mensosialisasikan empat pilar kebangsaan kepada anggota Assosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Kabupaten Purbalingga

Sebanyak 300 orang guru dari SD, SMP, SMA dan SMK Negeri Swasta di Kabupaten Purbalingga mengikuti kegiatan ini, di Balai Pertemuan Warga Desa Majapura, Kecamatan Bobotsari, Sabtu 27 Januari 2024.

Bamsoet berpandangan bahwa arus globalisasi dan kemajuan teknologi, khususnya teknologi informasi, turut memiliki andil menyokong terjadinya degradasi moral.

Bacaan Lainnya
Montage dibuat

BACA JUGA: Jelang Pemilu 2024, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo: Marilah Bertanding untuk Nantinya Kita Bersanding

Ada berbagai persoalan kebangsaan, misalnya masih lemahnya penghayatan dan pengamalan agama secara komprehensif.

“Masih banyak masyarakat yang memaknai ajaran agama secara sempit, tergerusnya sikap toleransi, berkembangnya faham ekstremisme,” katanya.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini memaparkan, ada satu hasil survei pada tahun 2018 yang menyebutkan 63 persen guru memiliki opini intoleran terhadap agama lain.

Lalu, 3 persen anggota TNI terpapar faham ekstremisme, 19,4 persen PNS atau ASN tidak setuju Pancasila, dan 7 kampus terindikasi terpapar ekstremisme agama.

“Gambaran di atas semakin menegaskan pentingnya pelaksanaan pendidikan karakter bangsa secara intens, masif, dan berkesinambungan,” katanya.

Empat Pilar Kebangsaan

Oleh karena itu, pandangan inilah yang mendorong MPR untuk senantiasa berupaya untuk menanamkan pendidikan karakter bangsa dan wawasan kebangsaan kepada segenap lapisan masyarakat

“Khususnya melalui program Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dengan memberikan pembelajaran lebih mengenai Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Bamsoet.

Tujuannya meningkatkan kesadaran kita tentang kehidupan berbangsa dan bernegara bersama masyarakat.

“Ada semangat gotong royong, toleransi, kerukunan dan hidup berdampingan merupakan nilai-nilai yang sejalan dengan empat pilar kebangsaan,” katanya.

Ketua AGPAII Kabupaten Purbalingga, Priyanto menegaskan, Empat Pilar Kebangsaan bagi para guru Agama Islam memperkuat peran di sekolah dengan memahami agama tidak secara sempit, agama yang toleran dan tidak mengajarkan kebencian.

“Moderasi agama islam, pembelajaran yang moderat. Dalilnya adalah Ummatan Wasathan. Wasaton bermakna sebagai “tengah-tengah”. Jadilah Islam yang mengambil jalan tengah,” katanya.

Mengait usulan anggota tentang pengadaan laboratorium PAI di sekolah. Kepala SMP Negeri 3 Kutasari ini mengatakan, memang dalam proses pembelajaran dan pembiasaan praktek ibadah Islam

Para guru dan siswa sangat membutuhkan keberadaan laboratorium PAI.

Karena, laboratorium tersebut dapat membantu dan mendukung praktek ibadah bagi siswa dan guru itu sendiri.

“Pembentukan karakter siswa. Tentunya dengan praktek secara langsung. Praktek ibadah itu misalnya, memandikan dan mengafani jenasah serta amaliah lainnya di masyarakat,” katanya.

 

 

Pos terkait

Montage dibuat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *