TABLOIDELEMEN.com – Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah memprakarsai Kemah Sastra Penulisan Cerpen Berbahasa Daerah.
Kegiatan ini menjadi ruang kreatif untuk memperkuat kecintaan pelajar sekaligus upaya nyata perlindungan pada bahasa daerah.
Sebanyak 24 peserta terpilih yang mewakili 18 kabupaten/kota di Jawa Tengah mengikuti kegiatan ini selama tiga hari, mulai Senin 17 November 2025 hingga Kamis 19 November 2025.
Mereka adalah pemenang mata lomba menulis cerkak pada Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Provinsi Jawa Tengah bulan Oktober 2025 di Surakarta.
Kegiatan ini terbagi menjadi dua jenjang dengan narasumber yang kompeten
Sudadi, Saroni Asikin, dan Turiyo Ragilputra menjadi narasumber Jenjang SD.
Semantara, jenjang SMP Gunawan Budi Susanto, Khoirul Sholeh, dan Ucik Fuadhiyah.
Para peserta mendapatkan bimbingan intensif dari para ahli untuk mengasah kemampuan sastra mereka.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Sadimin, membuka acara dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Balai Bahasa.
Sadimin menegaskan, melalui kegiatan sastra seperti ini, pihaknya mengajak generasi muda menjaga, mengembangkan, dan merayakan kekayaan bahasa daerah sebagai identitas budaya Jawa.
Program sastra, literasi, dan pelestarian bahasa daerah terus berjalan agar bahasa tetap hidup, relevan, dan menjadi warisan bagi generasi mendatang.
Sadimin berharap Kemah Sastra memberikan manfaat besar untuk kelangsungan bahasa daerah, khususnya bahasa Jawa.
“Kita wajib melestarikan bahasa daerah karena banyak yang sudah mulai punah. Ia menyampaikan hal tersebut di Aula Cipto Mangunkusumo, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, pada Senin, 17 November 2025.
Wujud Nyata Pelindungan Bahasa oleh Balai Bahasa
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dwi Laily Sukmawati, menjelaskan, Kemah Sastra membuktikan program pelindungan bahasa yang terwujud secara konkret.
Kegiatan ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan bentuk nyata kerja Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah.
Laily juga menyampaikan harapannya agar kegiatan Kemah Sastra Penulisan Cerpen Berbahasa Daerah selama tiga hari ini menghasilkan karya berupa buku antologi cerpen.
“Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah akan menerbitkan antologi tersebut,” tegasnya.

Meletakkan literasi digital menjadi urgensi, sebagai upaya transformasi untuk menghasilkan talenta digital dan menjadi rujukan informasi yang ramah anak, aman tanpa konten negatif.
Baca update artikel lainnya di Google News

















